Sukses

Butuh Berapa Lama Untuk Yakin Menikah? Ini Penjelasannya

Ingin tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mantap mengambil keputusan untuk menikah.

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa hal, pernikahan telah menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang. Bukan tanpa alasan, saat ini 40 sampai 50% pasangan menikah di dunia berakhir dengan perceraian. Dilansir dari independent.co.uk, Minggu (17/4/2016), Helen Fisher, seorang antropolog dan ahli perilaku manusia di Indiana University telah menghabiskan puluhan tahun untuk mempelajari aspek yang berbeda dari cinta. Ia mengatakan bahwa seseorang setidaknya harus menunggu selama dua tahun untuk meningkatkan peluang mendapatkan pernikahan yang bahagia dan bertahan seumur hidup.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 67% pasangan berkencan dan telah hidup bersama, namun belum menikah dengan alasan takut bercerai.

"Ketakutan ini tidak hanya berasal dari alasan hukum, keuangan, namun juga secara pribadi dan sosial jika mereka bercerai," jelas Helen.

Menariknya, ketakutan ini justru memberikan kesempatan kepada banyak pasangan untuk mendapatkan pernikahan yang sehat dan bahagia, karena berarti mereka akan membutuhkan waktu lebih untuk saling mengenal sebelum memutuskan untuk menikah.

Waktu adalah satu-satunya cara untuk mengaktifkan salah satu bagian di otak yang bertanggung jawab membuat keputusan dan rencana yang logis. Namun, biasanya waktu juga tidak berpengaruh terhadap otak Anda ketika Anda jatuh cinta dengan orang baru dan inilah apa yang disebut dengan mabuk cinta.Helen telah mempelajari otak manusia jika dihadapkan pada masalah cinta.

"Salah satu masalah yang sering terjadi dengan perasaan cinta yang intens pada tahap awal adalah bagian tertua dari otak akan aktif, yaitu bagian yang berhubungan dengan keinginan, obsesi, dan motivasi. Bahkan, berdasarkan penemuan baru-baru ini, beberapa daerah kognitif di korteks prefrontal di bagian otak mulai menutup. Bagian ini berhubungan dengan pengambilan keputusan dan perencanaan di masa depan," ungkap Helen.

Perasaan cinta yang intens ini dapat menurunkan kemampuan Anda dalam berpikir logis dan rasional tentang pasangan yang sedang bersama Anda saat ini. Untuk itu, waktu diperlukan bagi otak untuk menyesuaikan situasi dan perasaan yang Anda rasakan, sehingga Anda dapat mengetahui apakah orang yang sedang menjalin hubungan cinta dengan Anda benar-benar tepat untuk Anda.

"Saya pikir proses cinta yang lama dan lambat untuk mengenal seseorang akan membantu otak untuk mengatur beberapa bagian dalam pengambilan keputusan. Anda akan mengetahui bagaimana pasangan bersikap kepada orang tua Anda, teman-teman Anda, bagaimana mereka mengatur uang mereka, bagaimana mereka berargumentasi, dan hal-hal lainnya," papar Helen.

Pada akhirnya, Anda hanya menginginkan untuk mendapatkan kesan yang baik dari pasangan selama waktu yang dibutuhkan ini. Itulah mengapa Helen menyarankan untuk menunggu selama dua tahun. Selama dua tahun Anda akan mengalami naik turunnya kehidupan selama dua kali bersama dengan pasangan, dan Anda pasti bisa melihat bagaimana ia menangani semua hal yang berbeda.

"Seseorang seharusnya menikah ketika mereka merasa sudah siap dan ingin menikah, namun jika mengetahui tentang kemampuan otak ini, jika itu adalah saya, saya akan menunggu setidaknya selama dua tahun," tutup Helen pada akhir wawancara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.