Sukses

6 Negara Tujuan Wisata dengan Sopir Taksi Terburuk

Tidak semua sopir taksi di luar negeri seperti yang ada dalam bayangan Anda, yang akan menyelamatkan Anda saat tersesat di negeri orang.

Liputan6.com, Jakarta Saat traveling ke berbagai negara yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, taksi menjadi moda transportasi yang bisa diandalkan. Meski tarifnya lebih mahal dengan kendaraan berbasis trem atau kendaraan massal, taksi menjadi pilihan yang tepat saat Anda tersasar dan sulit mendapat bantuan. Apalagi taksi selalu ada hampir 24 jam.

Namun demikian, tidak semua taksi yang ada di luar negeri seperti yang ada dalam bayangan Anda, yang siap menyelematkan Anda dari keadaan buruk tersesat di negeri orang. Berikut beberapa negara tujuan wisata yang dianggap memiliki sopir taksi terburuk, seperti yang dikutip dari Londoncabs.co.uk, Selasa (22/3/2016).

Kuala Lumpur, Malaysia
Sopir taksi Kuala Lumpur dikenal sebagai sopir yang kerap menolak menggunakan argometer. Mereka cenderung menggunakan ongkos ‘tembak’ kepada wisatawan yang ingin menggunakan jasa mereka. Saran terbaik jika Anda menemukan sopir taksi seperti ini adalah dengan menunggu taksi atau kendaraan yang lain. Pengalaman buruk ini juga dialami Fina, seorang Travel Bloger Indonesia yang berkunjung Kuala Lumpur, melalui blognya travelwithfina.blogspot.co.id, Fina menceritakan pengalamannya saat ingin menggunakan taksi Kuala Lumpur.

Roma, Italia
Jangan berharap lebih pada taksi saat Anda berkunjung ke Roma. Pasalnya, selain sulit dicari, sopir taksi di Roma kerap kasar pada penumpang. Tak hanya itu, jika hujan, para oknum sopir juga meminta bayaran dua kali lipat dari harga yang ada pada argometer.

Bangkok, Thailand
Meski banyak yang menganggap taksi di Bangkok sebagai salah satu yang terbaik, namun beberapa oknum sopir taksi ‘tembak’ yang tidak tahu jalan kerap menyulitkan wisatawan. Banyak wisatawan berharap, menggunakan taksi adalah jalan keluar yang tepat saat mereka tak tahu jalan. Namun harapan tersebut tak akan menjadi kenyataan, mengingat sopir taksi di Bangkok justru akan memutar-mutar Anda berharap mendapat tarif yang lebih besar. Fakta menemukan, beberapa sopir taksi ‘tembak’ di Bangkok adalah para petani yang bekerja sebagai sopir untuk mendapatkan uang tambahan.

Paris, Prancis
Tidak semua orang mendambakan tersesat di negeri yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Jika ini terjadi pada Anda saat berkunjung ke Paris, pikir dua kali saat ingin menggunakan taksi. Pasalnya sopir taksi di Paris kerap kasar pada penumpang yang tidak bisa menggunakan bahasa setempat. Jika tidak ingin kena marah sopir taksi, lebih baik Anda menuliskan alamat yang dituju atau tidak menggunakannya sama sekali.

New York, Amerika Serikat
Menjadi salah satu tujuan wisata dunia, New York kerap kedatangan turis dari negara lain yang butuh transportasi cepat, aman, dan nayaman. Meski dianggap sebagai moda transportasi teraman dan efektif, sopir taksi di New York tidak benar-benar paham dengan jalan di negara bagian tersebut. Alih-alih ingin mendapatkan transportasi yang aman dan nyaman, para wisatawan terpaksa mengeluarkan tarif taksi yang lebih mahal dari estimasi.

Mumbai, India
Jangan takut tidak menemukan taksi saat Anda berkunjung ke India. Di India taksi mudah ditemukan di tiap jalan. Persaingan bisnis taksi sangat ketat di India, dan ini sangat berpengaruh pada pelayanan yang akan diterima wisatawan. Demi bisnis, taksi di Mumbai rela menggunakan mobil tua tanpa dilengkapi sabuk pengaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.