Sukses

Kejar Target Wisman, Indonesia Butuh 25,5 Juta Seats Capacity

Untuk mendapat peluang mencapai target 17 juta wisman pada 2018, Indonesia perlu menambah jumlah tempat duduk pesawat.

Liputan6.com, Jakarta Konektivitas udara menjadi prioritas utama Kementerian Pariwisata dalam mengawali tahun 2018, mengingat menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, target 17 juta wisman mustahil tercapai tanpa memastikan “seat capacity” terpenuhi.

Arief Yahya menurut keterangan resmi yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata, Minggu (4/2/2018) mengatakan, Indonesia paling tidak perlu daya angkut wisman sebanyak 25,5 juta seats. Namun yang tersedia pada 2018 ini dari semua maskapai di Indonesia baru 23,9 juta.

“Ditambah potensi haji dan charter flight 500 ribu seats. Kita masih kurang 1,1 juta seats,” ungkap Arief Yahya.

Lebih jauh dirinya mengatakan, angka itu sudah termasuk menghitung bahwa 75 persen wisman masuk via udara. Sisanya melalui penyeberangan di Kepri dan lintas batas di crossborder. Karena itu untuk mendapatkan peluang mencapai target, maka harus menambah jumlah tempat duduk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menjalin Kerja Sama

Demi mengusakan terwujudnya seats capacity, hari ini Menteri Pariwisata Arief Yahya akan road show ke unsur 3A (Authorities – Airports & AirNavigation – Airlines). Pertama ke Lion, Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II di Cengkareng.

Air connectivity menjadi kunci sukes dalam mendatangkan wisman karena 75 persen wisman yang masuk ke Indonesia menggunakan transportasi udara, sedangkan sisanya melalui laut dan cross-border land. Kegiatan road show ini untuk mengkomunikasikan persoalan dan solusi terhadap dukungan unsur 3A,” kata Arief Yahya.

 

3 dari 3 halaman

Indonesia Incorporated

Menpar Arief Yahya menjelaskan, air connectivity bukan menjadi tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Kemenpar yang terkait promosi.

“Karena akses udara itu vital dalam mendatangkan wisman, sedangkan otoritas yang menentukan tidak langsung di bawah Kemenpar, maka dibutuhkan komunikasi dengan unsur 3A dalam semangat "Indonesia Incorporated" sebagai spirit untuk tujuan yang sama membangun pariwisata Indonesia untuk kesejahteraan bangsa,” kata Arief Yahya.

Road show tersebut akan membicarakan program kerja sama untuk mengatasi kekurangan seats tersebut dengan airlines/wholesalers, misalnya, dalam bentuk insentif atau stimulus dengan meningkatkan rute existing, membangun rute baru strategis maupun membuka charter flight rute baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.