Sukses

Bukan Hemat, Ini Tandanya Jika Anda Seorang yang Pelit

Apakah Anda seorang yang hemat, atau justru pelit? Simak tanda-tandanya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Jangan salah kaprah, Tidak semua hal yang berhubungan dengan pemotongan anggaran adalah bentuk dari penghematan. Justru hal ini bisa mengindikasi Anda seorang yang pelit.
Supaya tidak terus-menerus salah paham, kenali dulu ciri-ciri orang pelit yang dirangkum oleh DuitPintar.com berikut ini. Apakah Anda termasuk di dalamnya?

1. Tidak pernah memberi tip
Memberikan tip memang belum jadi budaya Indonesia. Padahal hal ini merupakan bentuk apresiasi kita terhadap jasa atau layanan yang diberikan orang.
Orang yang sedang berhemat mungkin akan menimbang perlu-tidaknya memberikan tip. Kalau memang puas atas suatu layanan, pasti akan diberikan.
Tapi kalau orang pelit, mau diberikan layanan sebagus apa pun, pasti akan berat rasanya memberikan tip walaupun hanya dalam jumlah nominal kecil.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Tidak rela keluar uang untuk hal-hal yang memang dibutuhkan

Kebutuhan mesti dibedakan dengan keinginan. Boleh saja menunda pengeluaran untuk keinginan, tapi kalau tidak rela keluar uang untuk kebutuhan, rasanya ini tidak bijak.

Untuk beli baju anak yang sudah mulai sempit, misalnya. Kalau memang seperti itu kasusnya, jelas harus ada alokasi untuk membeli baju baru. Kasihan kalau buah hati harus pakai baju yang terlalu sempit.

3. Menghindar dari kewajiban “pajak”
Ini biasanya terjadi saat makan bersama di restoran. Ada yang namanya pajak resto 10 persen. Tapi daftar menu belum memasukkan komponen pajak tersebut ke dalam harga makanan.

Lantas saat bayar makanan sendiri, yang diberikan adalah uang sesuai dengan harga di menu. Itu namanya menyusahkan teman.

Akhirnya yang lain harus rela patungan membayar pajak makanan kita. Mungkin masih bisa dimaklumi jika terjadi sekali. Tapi kalau jadi kebiasaan, bisa jadi lain kali teman-teman Anda hanya mau mengajak makan ke warung tenda karena kapok Anda curangi.

3 dari 3 halaman

4. Yang penting diskon

Berburu diskon itu wajib demi penghematan. Namun bukan hemat namanya kalau beli barang diskon, tapi kualitasnya buruk.

Harga dan kualitas harus jadi pertimbangan yang sebanding. Soal kualitas bolehlah selevel lebih rendah, tapi bukan berarti jauh di bawah standar juga.
Kalau seperti ini, yang tadinya niat hemat malah bisa jadi rugi lantaran barang yang dibeli cepat rusak. Jadi beli barang dua kali kan.

5. Tak mau rugi sepeser pun
Belanja di minimarket kembalian kurang 100 perak, ditagih sambil marah-marah. Teman berhutang 1000 perak, diteror siang-malam.

Sering melakukan hal seperti ini? Kalau begitu, Anda sah dinyatakan pelit.

Betul, uang sekecil apa pun sangatlah berharga. Koin seratusan kalau dikumpulkan juga bisa jadi jutaan.
Tapi itu bukan lantas membuat kita jadi serba perhitungan. Kalau memang kembalian kurang, tanyakan saja baik-baik. Kalau ada teman berutang, ditagih saja kapan bayarnya. Tak perlu emosi.
Masih banyak cara hemat tanpa jadi orang pelit. Hal yang penting adalah strategi atau rencana keuangan yang mumpuni.

Coba review kebiasaan kita, terutama yang sedang menjalani program penghematan. Benar hemat, atau justru pelit?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.