Sukses

Warna-Warni Bunga bak Permadani di Shikisai-no-Oka, Jepang

April-Oktober menjadi waktu yang tepat bagi wisatawan untuk datang dan menyaksikan indahnya bunga-bunga bermekaran di Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Warna-warni bunga terhampar bak karpet di dataran Oka-no-machi, Kota Biei, Distrik Asahikawa, Prefektur Hokkaido, Jepang. Bulan-bulan seperti ini (April-Oktober) merupakan momen yang tepat untuk berkunjung di tempat ini menikmati indahnya bunga-bunga aneka warna.

Dilatarbelakangi Gunung Daisetsu, hamparan ribuan bunga yang tertata rapi dari 30-an jenis bunga ditata selang-seling bagai pelangi menarik hati entah sekadar melihat atau mau foto-foto. Sepanjang Bulan April Anda bisa menikmati bunga-bunga seperti tulip, lupine, lavender, salvia, sunflower, dahlia, dan bunga-bunga asli negeri Jepang sesuai musimnya.

Saat Liputan6.com, Jumat (21/7/2017) mengunjungi tempat ini, sepasang calon pengantin memanfaatkan area yang disebut Shikisai no Oka (Taman Bunga) untuk foto-foto pra-nikah.

Digarap oleh 40-an karyawan dan dikelola oleh perusahaan With You Co.,Ltd, taman bunga seluas 15 hektare ini menjadi salah satu idola bagi para pelancong. Lapangan parkirnya cukup luas. Cukup untuk 20 bus besar dan 100 mobil pribadi.

Anda tak perlu membayar tiket masuk, meski disediakan kotak donasi yang bisa Anda kasih hanya dengan 200 Yen atau sekitar Rp 25 ribu. Ini untuk biaya pemeliharaan bunga saja.

Yang menarik, Anda bisa ikut berkeliling kebun atau taman bunga dengan kereta traktor yang disebut Shikisai Norokko. Ada juga kendaraan yang bisa Anda setir sendiri disebut "Buggy" dan "Carts". Kendaraan tersebut bisa disewa 15 menit. Khusus Norokko, Anda diberi kesempatan sekali turun untuk foto.

Untuk buggy Anda cukup bayar 500 Yen atau sekitar Rp 60 ribu. Sementara Carts 2.000 Yen atau Rp 230 ribu untuk 4 orang. Jam buka antara pukul 09.00 sampai pukul 16.00 atau lebih, tergantung musim yang terjadi di jepang. 

Alpaca Farm
Selain bunga, di satu sisi kebun bunga ini terdapat kandang alpaca yang didatangkan dari Amerika untuk diambil bulu atau sekadar dipelihara.

Para pengunjung bisa mendekati binatang-binatang di kandangnya dan memberi makan dengan membeli kubis seharga 100 Yen atau sekitar Rp 12 ribu. Sebelum masuk area kandang, tangan harus disemprot dengan disinfektan untuk mencegah penularan kuman atau penyakit yang bisa disebar lewat tangan-tangan pengunjung.

Simak juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.