Sukses

Tips, Trik, dan Larangan Terbangkan Drone Saat Berwisata ke Bali

Traveling ke Bali seharusnya bisa menjadi ajang untuk mengekplorasi dan menemukan beragam kejutan.

Liputan6.com, Jakarta Traveling ke Bali bukan hanya perkara menikmati keindahan semata. Lebih dari itu, traveling ke Bali seharusnya bisa menjadi ajang untuk mengekplorasi beragam hal yang tidak diketahui sebelumnya, memperluas pemikiran, dan menemukan beragam kejutan. Dengan bantuan teknologi drone misalnya, pengalaman traveling Anda bisa dipenuhi beragam kejutan. Anda bisa menemukan sisi lain keindahan alam Bali dari mata seekor burung.

Bramadity, seorang pilot drone berpengalaman asal Indonesia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (12/6/2017) mengatakan, Bali punya pemandangan alam yang bagus. Melalui perspektif kamera drone, Anda bisa menemukan beragam kejutan keindahan yang tidak bisa didapat hanya dengan pakai kamera konvensional.

“Menurut gue semua tempat di Bali bagus buat difoto atau dibikin video drone. Tinggal kreativitas kita saja. Berani bikin angle-angle yang gak biasa. Drone kan dari atas, gak keliatan dari bawah. Hampir semua objek jika dilihat dari atas itu lebih menarik, karena punya perspektif yang beda. Buat gue pantai dan gunung menarik, tapi yang paling ya pantai-pantai di Bali,” ungkap Bram.

Meski alam Bali sangat bagus untuk dijadikan objek foto drone, nyatanya tidak semua tempat di Bali boleh diabadikan menggunakan kamera drone. Beberapa tempat di Bali yang tidak boleh difoto menggunakan drone antara lain Pura Besakih, Tanah Lot, Uluwatu, Tirta Empul, Tirta Gangga, dan Pantai Pandawa.

“Kebanyakan pura tidak boleh diambil pakai drone, pura kan tempat ibadah, bisa ganggu kekhusyukan doa. Lagian kan juga bahaya terbang drone di atas orang banyak sebenarnya. Makanya di pura-pura besar di Bali itu dilarang, tapi kalo pura yang lain kalau lagi gak ada upacara dan sembahyang biasanya gak apa-apa terbang,” kata Bram menambahkan.

Menurut Bram, untuk mendapatkan hasil foto dan video drone Bali yang bagus tiap orang perlu banyak berlatih dan perhatikan lanskap sekitar, serta pandai berimajinasi membayangkan tempat-tempat indah dari kacamata seekor burung.

“Kalau pakai drone sih selalu anggap mata kita seperti burung yang lagi terbang. Sisanya tinggal trik normal, seperti rule of third, foreground, backround, dan lainnya,” kata Bram.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.