Sukses

4 Pilar Landasan Tumbuh Kembang Industri Kecantikan di Indonesia

L'Oreal percaya bahwa Indonesia bisa memimpin industri kecantikan Asia dalam sepuluh tahun ke depan, berikut 4 pilar yang harus dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Dunia modern dikenal sebagai dunia yang serba cepat dan membutuhkan mobilitas tinggi. Sama halnya dengan tren dan industri, salah satunya adalah industri kecantikan. Saat ini, semakin tinggi mobilitas seseorang, semakin tinggi juga kebutuhannya akan perawatan diri, termasuk kecantikan.

Tidak heran jika beberapa waktu belakangan, mulai banyak orang sadar akan tren atau berbagai hal yang terjadi di industri kecantikan. Seperti makeup apa yang paling digemari atau paling baru. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan industri kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia tumbuh dengan rata-rata 12% dengan nilai pasar mencapai 33 triliun di tahun 2016.

Para konsumen memiliki indeks kepercayaan diri yang cukup tinggi untuk membeli produk, karena adanya peningkatan kesadaran tentang tren melalui internet atau dunia digital. Perilaku unik konsumen di Indonesia ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti budaya, cuaca, konsumsi makanan, dan populasi generasi muda.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2015, jumlah milenial di rentang usia 18 hingga 30 tahun mencapai 24% dari keseluruhan populasi masyarakat Indonesia. Seperti yang Anda ketahui, para milenial inilah yang sering berkomunikasi melalui media soial, kemudian menciptakan tren baru.

Umesh Phadke, Presiden Direktur L’Oréal Indonesia sedang memberikan presentasi tentang pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia.

Melihat hal di atas, L'Oreal, sebagai perusahaan kecantikan terkemuka di dunia terus menekankan komitmennya dalam mendukung industri kecantikan melalui empat pilar. Keempat pilar tersebut adalah inovasi, digitalisasi, edukasi, dan sumber daya manusia.

1. Inovasi
L'Oreal menjadikan inovasi sebagai pilar strategis dengan tidak hanya memberikan produk berkualitas, namun juga aman, dan berkelanjutan bagi konsumen. Garnier, sebagai salah satu produk kecantikan di bawah L'Oreal menghadirkan inovasi berkualitas melalui produk berbahan dasar alami di industri kecantikan.

2. Digitalisasi
Digitalisasi dianggap sebagai cara paling berpengaruh untuk terhubung dengan konsumen. Di L'Oreal, transformasi digital dipicu oleh peningkatan pengalaman konsumen secara langsung, salah satunya adalah Maybelline yang membawa tren tata rias dari New York sebagai inspirasi wanita Indonesia melalui aktivitas digital interaktif.

3. Edukasi
Komitmen edukasi dari L'Oreal Indonesia telah dimulai sejak 1997 melalui berbagai program edukasi, seperti bagi mitra salon dan penata rambut di L’Oréal Academie sebagai pusat edukasi teknis paska usaha dan LKP PATH, sekolah umum tata rambut yang bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa, bagi masyarakat kurang mampu melalui pelatihan tata rambut Beauty for a Better Life, bagi para beauty bloggers melalui NYX Studio, dan bagi seluruh karyawan yang dipastikan akan mendapatkan program pelatihan dan pengembangan.

4. SDM
L'Oreal memastikan kantor adalah tempat yang paling menyenangkan bagi semua karyawannya. Hal ini dipastikan melalui investasi besar di bidang pelatihan dan pengembangan, fasilitas jenjang karier, dan peningkatan kesejahteraan karyawan melalui ‘Protect’, ‘Care’, ‘Balance’ dan ‘Enjoy’.

Umesh Phadke, Presiden Direktur L’Oréal Indonesia sedang memberikan presentasi tentang pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia.

"Pertumbuhan konsumen rata-rata 3 juta orang setiap tahunnya menjadikan industri ini sangat menjanjikan kini dan seterusnya. Untuk itu, L’Oréal menempatkan Indonesia pangsa prioritas di Asia bersama Cina dan India," kata Umesh Phadke, Presiden Direktur L’Oréal Indonesia ketika berbicara tentang pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini