Sukses

Jalan Kaki Lewat Hutan Tanpa Sepatu, Murid Tempuh 5 Km Ke Sekolah

Tanpa menggunakan sepatu, masih banyak murid SD 169 Tokala yang semangat ke sekolah setelah menempuh 5 km dari rumah dengan berjalan kaki.

Liputan6.com, Jakarta Tanpa mengenakan sepatu dan baju sekolah seadanya, murid-murid SD ini tetap berjuang untuk menuntaskan pendidikan mereka. Bahkan jarak yang mereka tempuh juga tidak tanggung-tanggung, mulai dari 3 km hingga 5 km hingga sampai ke sekolah dari rumah masing-masing. Hal ini terkuak dalam program Datsun Rising Expedition yang menghampiri SD 169 Tokala, Bontobahari, Bulukumba, pada Rabu (22/3/2017).

"Anak-anak yang bersekolah di SD ini merupakan kumpulan dari lima kampung yang ada di sekitar sekolah. Mulai dari Kampung Takalar, Kampung Tabuloan yang berjarak 3 km dari sini, Kampung Lemo-Lemo yang ada 4 km ke sini, Kampung Jilli 2 km dari sini, dan Kampung Tukombong yang berjarak 5km. Semua mereka tempuh dengan berjalan," ungkap Muhammad Sain, guru SD 169 Tokala.

Bagaimana kondisi perjalanan mereka ke sekolah? Pak Sain menceritakan pada kondisi awal sekolah ini berdiri tahun 1980-an, keadaan bangunan seperti kandang kambing dan jalanannya penuh dengan air seperti jalan sapi. Tentunya dengan kondisi jalan yang ada, murid sulit untuk mencapai sekolah sehingga mereka harus berjalan kaki tanpa sepatu melewati hutan hingga sampai ruang kelas.

Para murid di SD 169 Tokala ini terbiasa melewati hutan sekitar 5 km tanpa sepatu untuk mencapai sekolah. (foto : Akbar Muhibar/Liputan6.com)

Pak Sain mengungkapkan kondisi akses ke sekolah kini sudah sedikit lebih baik, karena sudah ada jalan batu yang dibuat sebagai akses menuju sekolah. Namun kebiasaan anak-anak berjalan kaki masih dilakukan dengan melewati hutan-hutan di sekitar kampung yang tidak memiliki akses jalan aspal. Bahkan ketika bercengkrama dengan murid SD 169 Tolala, mereka kebanyakan tidak menggunakan sepatu saat ke sekolah.

"Tak ada sepatu," jawab Andi, murid SD 169 Tokala kertika ditanya mengapa tidak memakai sepatu.

Namun dengan kondisi seperti itu, para murid tetap semangat untuk menimba ilmu. Hal ini juga terlihat dengan banyaknya orang tua yang memperbolehkan anaknya ke sekolah, meski banyaknya himpitan ekonomi masyarakat. Para murid kini juga bisa melanjutkan sekolah ke SMP Negeri Satap 7 Bulukumba yang tepat berada di kawasan SD untuk akhirnya menimba ilmu di jenjang SMA di Bulukumba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.