Sukses

Zona Abu-Abu, Buku Ramalan Tren Dunia Kreatif 2017

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) baru saja meluncurkan buku Tren Forecasting (ITF) 2017-2018.

Liputan6.com, Jakarta Dunia kreatif terus berkembang sangat dinamis. Maka tak heran pelakunya ditantang untuk selalu bersikap responsif terhadap perkembangan tren.

Untuk memudahkan pelaku industri kreatif Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meluncurkan buku Indonesia Trend Forecasting (ITF) 2017-2018. Bekraf melakukan pembenahan di aspek riset dan pengembangan guna mendorong peningkatan ekonomi kreatif di subsektor desain interior, desain produk, fashion, dan kriya.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, buku ini berusaha memberikan terobosan terbaru dalam dunia perancangan dan desain, yakni dengan mengolaborasikan warisan budaya dan kearifan lokal dengan tren global yang sedang diminati oleh masyarakat dunia.

"Kurangnya riset dan pengembangan merupakan tantangan keempat subsektor tersebut, sehingga produk yang dihasilkan kurang memiliki daya saing. Maka kehadiran ITF diharapkan dapat menjadi solusinya," ujar Triawan dalam peluncuran buku Indonesia Trend Forecasting di Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Melalui serangkaian riset dan tinjauan berbagai literatur, buku ini dapat menjadi referensi yang baik serta strategis bagi pertumbuhan industri kreatif di Tanah Air. Ilustrasi dalam buku akan memberikan gambaran seperti apa model yang akan digunakan dalam produk.

"Ini dapat membantu proses riset dan pengembangan yang menjadi tantangan dalam subsektor tersebut," kata Triawan.

Buku ITF dari Bekraf mengulas pembagian sub tema tren yang melekat pada keempat subsektor, yakni Archean, Vigilant, Cryptic, dan Digitarian. Melalui ulasan tersebut, kebutuhan akan informasi dan update tren pun diharapkan dapat terjawab.

Ketua Umum Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia Adhi Nugraha mengatakan, peran utama prediksi tren yakni untuk menyuguhkan pilihan dalam arahan gaya, penampilan, maupun performa produk, termasuk dalam membangkitkan pengalaman tertentu kepada pengguna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini