Sukses

Hati-Hati, 7 Tindakan Ini Akan Berdampak Buruk Bagi Anak Anda

Tanpa disadari 7 hal ini dapat berdampak buruk bagi anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Saat Anda traveling dengan pesawat terbang, berbagai macam perilaku anak-anak dari mulai takut ketinggian, menangis, hingga bersuara keras dan ramai kerap kita lihat.

Anda juga akan melihat beragam orangtua dengan pola pengasuhan yang berbeda-beda. Beberapa anak akan berperilaku dan bersikap positif, namun tak sedikit yang berani bertingkah negatif di depan umum. Namun ternyata seperti dikutip dari situs Lifehack, Jumat (4/11/2016), hal-hal tersebut terjadi karena alasan tertentu, yang juga disebabkan oleh orangtua atau orang dewasa yang berada di sekitar mereka. 

1. Mencoba untuk membuat mereka bahagia setiap waktu

Jangan samakan hidup dengan cerita dongeng. Pada kenyataannya, akan lebih baik Anda mempersiapkan anak-anak menghadapi tantangan dan pengalaman hidup. Tentu, Anda ingin mereka memiliki ulang tahun mewah seperti dongeng, atau memberikan mereka permen setiap kali mereka sedih. Tanpa disadari tindakan ini akan membuat mereka bertindak di luar batas dan manja.

Biarkan mereka belajar seperti apa rasanya terluka, biarkan mereka menghadapi tantangan hidup agar menjadi pribadi yang kuat dan tangguh ketika dewasa nanti.

2. Tidak berpendirian kuat

Anda adalah orangtua yang memiliki otoritas terhadap anak. Tapi ketika anak Anda datang dan mengeluh tentang guru atau beragam aturan yang berguna untuk membuat mereka menjadi pribadi yang tertib Anda harus bisa berpendirian kuat. Jangan terhanyut dengan keluhan mereka dengan merubah pendirian Anda terhadap aturan yang berguna untuk kebaikan mereka.

Biarkan anak Anda menjelaskan dulu duduk perkara permasalahan yang merek keluhkan. Kemudian berdasarkan lakukan tanggung jawab Anda sebagai orangtua untuk tetap menegakkan aturan yang ada dengan tujuan anak Anda nantinya memiliki sikap dan kepatuhan yang positif

3. Menampilkan sikap mudah marah

Seorang anak yang pemarah dan temperamen ketika mendapatkan teguran biasanya meniru orangtua atau lingkungan sekitarnya.

Cobalah untuk selalu tenang ketika harus menegur anak-anak, dan menjelaskan mengapa mereka mendapatkan teguran. Jika tidak, mereka akan memiliki sikap pemarah di luar kewajaran. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memberi hadiah di segala kesempatan

4. Memberi hadiah di segala kesempatan

Kebiasaan bisa dibentuk sejak dini. Biasanya anak-anak akan bangun di pagi hari, sarapan, sekolah, bermain dan menonton TV. Jika mereka menolak untuk sekolah atau sarapan sebagian dari orangtua akan merayu dengan segudang hadiah.

Lama kelamaan kebiasaan ini menjadi hal yang tidak wajar. Mereka akan terbiasa melakukan sesuatu demi hadiah.

5. Menawarkan Terlalu Banyak Bantuan

Menawarkan terlalu banyak bantuan menyebabkan anak-anak malas berkembang dan nantinya mereka bisa menjadi orang dewasa yang tidak memiliki motivasi untuk sukses. .

Dalam kehidupan nyata, akan ada situasi di mana anak-anak nantinya harus bergantung pada dirinya sendiri. Latihlah sedini mungkin. 

3 dari 3 halaman

Membiarkan mereka menang setiap waktu

6. Membiarkan mereka menang setiap waktu

Kita tidak bisa berada di sekitar anak-anak kita sepanjang waktu. Karena biasanya para orangtua akan cenderung membela anak-anaknya setiap saat.

Padahal, ketika mereka mulai berinteraksi dengan dunia luar dan bersama teman-teman di sekolah mereka harus bisa berlatih untuk berkompromi dan berkompetisi. Kita harus mengajarkan anak-anak kita bahwa kekalahan melahirkan ketahanan dan kerja keras.

7. Membiarkan Mereka Menghindari Konflik dan Konfrontasi

Perisai anak-anak dari konflik dan konfrontasi bisa berubah menjadi hal yang buruk. Namun jika kita memberikan bimbingan dan membiarkan mereka menangani konflik dan konfrontasi sedini mungkin, mereka bisa menghadapi tantangan hidup dengan lebih kuat.

Mereka akan belajar untuk berbagi, bermain adil dan memperlakukan orang lain dengan hati-hati dan kasih sayang. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.