Sukses

5 Desainer Busana Muslim Indonesia Berunjuk Gigi di Amerika

Lima desainer Indonesia terpilih untuk berpatisipasi dalam Islamic Society of North Amerika (ISNA) Annual Convention 2016.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan modest wear Indonesia kini semakin menggeliat. Berbagai ajang mode sudah disambangi untuk mempromosikan tren modest wear dari Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mewujudkan impian Indonesia sebagai salah satu kiblat fashion busana muslim di dunia.

Sejalan dengan itu Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendukung secara penuh semua kegiatan positif yang dapat menghantarkan Indonesia pada cita-cita indah tersebut. Salah satunya dengan memberikan travel grant pada 5 desainer Indonesia terpilih untuk berpatisipasi di Islamic Society of North Amerika (ISNA) Annual Convention 2016. ISNA sendiri akan berlangsung mulai hari ini 2-5 September 2016 di Chicago Amerika Serikat.

"Fasilitas travel grant diberikan untuk pelaku ekonomi kreatif seperti desainer. Mereka dipilih berdasarkan hasil kurasi dilihat dari bisnis plan yang baik dan kesesuaian antara desain dan event yang diikuti serta kesiapan untuk go Internasional," ungkap Deputi VI Bidang Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak, di The Hermitage Hotel, Jumat (2/9/2016).

Lima label yang terpilih dari hasil kurasi dan akan diboyong ke negeri Adikuasa ini yaitu L.Tru, ETU by Restu Anggraini, Kami Idea, Kaimma Malabis, dan Ria Miranda. Kelima label ini dinilai memenuhi kriteria karena garis rancangannya yang sesuai dengan selera konsumen di pasar Amerika.

Bosan dengan motif hijab polos? Coba pilih hijab square motif besar seperti floral besar yang bikin pangling ala Restu Anggraini

Meski mengaku masih belum mendapat gambaran perihal gaya busana muslim di pasar Amerika, Ria Miranda sebagai salah satu fashion designer yang terlibat optimis menampilkan karyanya. Kearifan lokal bernuansa songket minang akan ditampilkan desainer berdarah Sumatera Barat ini. Ria akan membawa 30 potong busana untuk dipamerkan negeri paman Sam teserbut.

"Nanti akan bawa beberapa koleksi aku. Kaget sih awalnya bisa terpilih. Artinya koleksi aku sudah disurvei dan menjadi salah satu yang bisa diterima konsumen Amerika. Aku optimis untuk mempromosikan brand lokal di Internasional. Aku tidak akan mengubah DNA, tetap bawa koleksi dengan warna pastel dan cutting loose," ungkap desainer modest wear, Ria Miranda saat diwawancarai Senin (29/9/2016).

Hadirnya brand Indonesia di pasar Internasional menjadi salah satu trik promosi dari Bekraf. Bekraf menganggap strategi branding dan promosi untuk subsektor fashion justru di luar negeri lebih dahulu sebagai upaya meningkatkan brand eequity produk Indonesia di pasar global, sehingga lebih mudah di terima pasar lokal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.