Sukses

Kisah Sopir Taksi Online Libatkan Penumpang dalam Drama Cintanya

Sopir taksi online Sammy terpaksa melibatkan penumpang dalam drama cinta dengan sang istri saat mengemudi. Baca ceritanya di sini

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran taksi online baik motor atau mobil membuka ribuan lowongan pekerjaan sebagai 'supir pribadi'. Sebab dengan kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan, taksi online langsung menjadi kebutuhan utama bagi kaum urban.

Ya, karena berbasis aplikasi, taksi online awalnya menyentuh kaum urban yang kebanyakan orang kantoran. Gaya hidup kantoran di kota besar seperti Jakarta identik dengan lembur atau nongkrong selepas kerja.

Maka jam kerja driver atau pengendara taksi online mau tak mau harus menyesuaikan. Tak kenal hari kerja atau akhir pekan, para pengendara harus siap dengan jam malam.

Seperti salah seorang pengendara taksi online Sammy, 35 tahun. Tiga bulan terakhir sejak menjadi sopir taksi online, kehidupan rumah tangganya selalu panas.

Entah kenapa sang istri makin cemburu saat ia menjadi driver taksi online. Ketimbang sebelum memilih resign dari pekerjaannya sebagai karyawan bank swasta. Padahal saat masih bekerja kantoran, istrinya cenderung adem ayem.

Salah satu pengalaman tak terlupakan sekaligus memalukan bagi pria yang berdomisili di Bekasi ini adalah saat ia melibatkan penumpang dalam drama cemburu sang istri.

Berawal dari panggilan masuk sang istri.

"Halo, aku lagi bawa penumpang. Udah dulu ya," tutup Sammy.

Kemudian telepon berdering kembali dari nomor yang sama.

"Halo, enggak enak, nih. Ada penumpang. Nanti aku telepon, ya," jawab Sammy sedikit berbisik.

Rupanya penjelasan Sammy tak memuaskan istrinya. Sampai nomor yang sama kembali muncul di layar ponselnya.

"Tolong ngertiin, dong. Aku lagi ada penumpang," kali ini suara Sammy terdengar malas.

Namun si penelepon di seberang sana tak menggubris permintaan sang suami untuk tidak mengganggu pekerjaannya.

"Astagfirullahaladzim Mamah, Papah enggak boong. Kalo enggak percaya ini ngomong sendiri sama penumpangnya," semprot Sammy sambil menyodorkan handphone kepada penumpangnya.

"Halo," ucap penumpang spontan.

"Tut.. tut.. tut," hanya nada telepon ditutup yang berbunyi di sambungan telepon.

Suasana awkward pun tak bisa dielakkan antara penumpang dan pengemudi. Sampai akhirnya keluar kata maaf dari mulut Sammy.

"Maaf ya Mbak, saya emosi. Dicurigain mulu. Ngomong jujur salah, gimana saya bohong," celetuk Sammy yang diselingi dengan curahan hati.

"Hehehe... Saya, sih, santai, Pak. Tapi enggak tahu kalau penumpang yang lain. Bisa-bisa Bapak dilaporin," singkat si penumpang.

Apa Anda pernah mengalami hal yang sama? 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini