Sukses

6 Kecelakaan Wahana Taman Bermain yang Harus Anda Hindari

Simak di sini, 6 kecelakaan wahana taman bermain, dan cara menghindarinya.

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun, ribuan orang terluka dan beberapa mati dalam wahana taman bermain di Amerika. Walaupun kebanyakan tragedi terjadi karena penggunaan yang tidak sesuai peraturan, banyak juga yang terjadi karena kerusakan mekanis. Berdasarkan Consumer Product Safety Commission di Amerika, 8 negara bagian tidak memiliki program inspeksi dari negara untuk taman main berjalan (seperti karnaval keliling), dan beberapa negara bahkan tidak memiliki program inspeksi untuk taman bermain tetap.

Seperti dilansir dari Goodhousekeeping.com, Kamis (11/8/2016), The International Association of Amusement Parks and Attractions memperkirakan kemungkinan orang meninggal di wahana taman bermain hanya 1 diantara 750 juta. Namun, di 2013, penelitian menemukan kecelakaan yang terjadi di taman bermain mencapai angka 4.423 dalam setahun.

Agar terhindar dari bahaya di tempat yang paling diinginkan oleh anak Anda, simak beberapa tips berikut.

1. Lakukan penelitian

Kesalahan mekanis menyebabkan 3 anak gadis jatuh dari bianglala di Tennessee. Keranjang yang membawa mereka terputar dan melempar penumpangnya jatuh dari ketinggian 35-40 kaki. Banyak orang yang kemudian memanggil pihak berwenang untuk melakukan inspeksi, kejadian ini juga diliput oleh banyak media. Jadi, sebelum Anda mengunjungi sebuah taman bermain, pastikan untuk mencari tahu kecelakaan apa yang pernah terjadi di sana.

2. Baca peraturan

Musim panas ini, Caleb Schwab meninggal di luncuran air Kansas. Anak itu terlempar dari luncuran air setinggi 168 kaki, dengan kepala terlepas. Penyebab utama dari kematian Caleb belum diumumkan secara resmi, namun laporan menunjukkan wahana tersebut memang tidak berfungsi secara normal. Tamu lain juga bercerita pengalaman buruk saat menaiki wahana tersebut. Luncuran ini diketahui memiliki peraturan dengan tinggi minimal 54 inci, dan batas umur minimal 14 tahun, padahal Caleb masih berumur 10. Maka itu, amat penting untuk membaca peraturan setiap wahana.

3. Periksa pengaman Anda

Hampir dalam tiap wahana, petugas akan mengecek alat pengaman tiap orang sudah terpasang dengan benar sebelum berjalan. Namun jika kita tidak ikut mengecek, bisa saja alat pengaman tidak terpasang dengan sempurna. Seorang ayah mengunggah video menyeramkan dimana alat pengaman anaknya ternyata tidak terpasang dengan benar di tengah permainan roller coaster, dan ia harus memegang anaknya dengan kencang hingga permainan berakhir. Tiap menaiki wahana, pastikan Anda mengecek terlebih dahulu semua sistem keamanan, dan pastikan juga anak Anda mengerti semua peraturan. Bahkan jika semua sabuk pengaman sudah terpasang, tetap pegang dan jaga anak Anda secara awas.

4. Perhatikan tanda-tanda cedera

Di tahun 2014, seorang ibu asal Kansas mengatakan bahwa anaknya menderita benturan keras setelah menaiki wahana roller coaster di taman bermain Worlds of Fun. Anak berumur 11 tahun ini menabrak wajah dan hidungnya di wahana, dan membuat dirinya sangat trauma. Tanda-tanda benturan keras dapat menyebabkan kerusakan otak yang fatal. Orangtua harus segera membawa anak ke bantuan medis jika anak menunjukkan gejala muntah, mimisan, pusing yang tidak hilang.

5. Hati-hati dengan rumah goyang

Rumah goyang juga merupakan wahana yang menyebabkan kecelakaan setelah luncuran dan roller coaster. 88 persen luka-luka terjadi pada anak di bawah umur 14 tahun. 

6. Patuhi peraturan

Bulan Agustus 2015, seorang guru tertabrak dan meninggal dalam sebuah wahana roller coaster. Seorang pria yang terjatuh telepon genggamnya, berusaha mengambil dengan meloncati pagar area terlarang, yang kemudian meninggal karena tertabrak mobil. Lebih baik, jika melihat sesuatu terjatuh dari wahana, atau hal yang aneh, beritahu petugas dan taati peraturan. Jangan berusaha menyelamatkan atau mencari jalan sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini