Sukses

Indonesia Masih Jadi Destinasi Wisata Utama Orang Australia

Data yang dirilis Australia Bureau of Statistic mengungkap, kunjungan wisman Australia meningkat 16,4 persen dari tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta Data yang dilansir Australia Bureau of Statistic mengungkap, Indonesia menjadi destinasi wisata utama bagi orang-orang negeri Kanguru. Data bulan Mei menunjukkan, sebanyak 108,5 ribu wisman Australia tercatat berkunjung ke Indonesia, jumlah ini naik sekitar 16,4 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (12/7/2016), peningkatan jumlah kunjungan wisman Australia dipengaruhi oleh promosi Wonderful Indonesia yang gencar dilakukan Kementerian Pariwisata. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, Indonesia mampu mengalahkan Selandia Baru yang secara geografis maupun psikologis lebih dekat dengan Australia.

“Saya semakin optimis, branding Wonderful Indonesia makin kuat di originasi Australia,” ungkap Menteri Arief.

Kementerian Pariwisata memang sedang gencar melakukan promosi Wonderful Indonesia di berbagai negara tetangga, baik secara digital maupun non-digital. Salah satu yang menarik adalah dengan menghias tram, yaitu alat transportasi dalam kota yang paling populer di Australia, dengan gambar Wonderful Indonesia.

"Selain promosi, sukses ini juga berkat deregulasi dengan Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk Australia," kata Menteri Arif menambahkan.

Capaian dua bulan terakhir menaikkan confidence Menteri Arief Yahya untuk mengeksplorasi lebih dalam pasar Australia. Destinasi wisman Australia selama ini paling besar ke Bali. "Ini momentum sekaligus untuk mempromosikan Bali and Beyond lebih gencar lagi, agar destinasi di sekitar Pulau Dewata juga ikut maju. Bali menjadi hub city, setelah menikmati Bali baru didistribusi ke luar Bali," kata dia.

Tak heran jika Kementerian Pariwisata secara simultan terus memperkenalkan 10 Bali Baru ke masyarakat Australia, yang tujuh di antaranya dikemas sebagai wisata bahari. Apalagi wisman Australia gemar dengan wisata adventure dan bahari. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini