Sukses

Kemenpar Kukuhkan Pimpinan Pusat Organisasi Taman Rekreasi

Kementerian Pariwisata baru saja mengukuhkan pengurus baru Pusat Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya baru saja mengukuhkan Dewan Pengurus Pimpinan Pusat Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPP-PUTRI). PUTRI yang merupakan wadah perjuangan kepentingan bersama para pengelola usaha-usaha taman rekreasi, memiliki peran aktif dalam memajukan dan mengembangkan industri kepariwisataan untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Jumat (1/7/2016), pengukuhan pengurus baru tersebut dilandasi oleh hasil Munas PUTRI yang diselenggarakan 23-24 April 2016 silam, dan berlaku untuk masa bakti 2016-2021.

Merunut sejarah keberadaannya, PUTRI awalnya didirikan oleh sekelompok pinpinan objek wisata di Jakarta pada 10 Nopember 1977. Pimpinan berbagai obejk wisata, seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Ragunan, Taman Ismail Marzuki, hingga Monas, berkumpul membentuk paguyuban atas dorongan KADIN Indonesia.

Sejak didirikan, PUTRI telah memiliki 26 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari 26 provinsi, dan direncanakan akan membentuk 8 DPD baru dari provinsi pemekaran, sehingga akan memiliki 34 DPD di seluruh Indonesia.

“Kami menyambut baik kepengurusan DPP-PUTRI Periode 2016 – 2021 Semoga PUTRI mampu menempatkan diri dalam eksistensinya di antara jajaran Industri Kepariwisataan di Indonesia dan bisa menjadi salah satu pendukung pengembangan kepariwisataan dan peningkatan kunjungan wisatawan,” ungkap Menteri Arief.

Dirinya menambahkan, pihak Kementerian Pariwisata berharap agar Dewan Pengurus terpilih bisa semakin meningkatkan kemitraan yang selama ini dibangun dengan Kemenpar dan memberikan kontribusi terbaik untuk perkembangan organisasi ini sehingga keberadaan taman rekreasi bisa menjadi salah satu daya tarik pariwisata guna mendongkrak kunjungungan wisatawan.

Menurut Arief Yahya, PUTRI bisa lebih inovatif dalam menarik minat kunjungan wisatawan ke obyek wisata yang dikelola, mengingat target pertumbuhan pariwisata tahun ini sebesar 20%, yang berarti empat kali lipat dari pertumbuhan perekonomian nasional.

Sehingga percepatan akselerasi harus dilakukan dengan pendekatan great spirit, grand strategi yakni bagaimana mendapatkan hasil yang luar biasa dengan cara yang tidak biasa.

“Kita harus bangun spirit bahwa pariwisata Indonesia bisa mengalahkan pariwisata negara-negara pesaing di kawasan ASEAN. Pariwisata harus menjadi penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia,” tegasnya.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.