Sukses

Meski Jadi Destinasi Wisata, 5 Tempat Ini Berbahaya untuk Selfie

Traveling dan selfie menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Namun beberapa tempat wisata ini dianggap berbahaya untuk selfie.

Liputan6.com, Jakarta Traveling dan selfie kini menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Perkembangan teknologi dan kecenderungan perilaku manusia yang narsis mendorong seseorang melakukan selfie. Namun demikian, perilaku narsis ini bukan tanpa konsekuensi. Data yang dirilis priceonomics menunjukkan, korban meninggal akibat selfie tahun lalu lebih banyak ketimbang korban meninggal di Gunung Everest.

Dengan situasi dan lokasi selfie yang beragam, korban meninggal akibat selfie di 2015 mencapai 28 orang, sedangkan angka meninggal dunia di Everest hanya 17 orang. Berikut beberapa lokasi wisata berbahaya yang pernah merenggut korban jiwa saat selfie, seperti dilansir dari laman wanderlust, Rabu (15/6/2016).

Taman Nasional Amerika Serikat

foto: Wanderlust

Selfie dengan latar belakang beruang sedang menjadi tren di kalangan wisatawan Amerika. Hal ini memunculkan kekhawatiran dari otoritas wisata di negara tersebut. Para pengelola taman nasional mengatakan, tidak jarang dari rombongan wisatawan yang datang bergerombol berebut ingin mendapatkan foto dengan latar belakang beruang.

Beruang yang merasa terancam dengan kerumunan orang, tak jarang akan menyerang. Situasi yang buruk telah terjadi di Waterton Canyon, Colorado, yang menutup taman satwanya untuk pengunjung.

Taj Mahal, India

foto: Wanderlust

Banyak orang menganggap selfie berbahaya hanya terjadi saat dilakukan di destinasi wisata alam, seperti tebing tinggi dan lautan luas. Namun siapa yang sangka, seorang wisatawan asal Jepang meninggal setelah tergelincir di tangga Taj Mahal saat sedang selfie.

India menjadi negara dengan korban meninggal terbanyak akibat selfie, atau sekitar 40 persen dari seluruh angka yang meninggal akibat selfie di dunia. Sebagai antisipasi meningkatnya angka tersebut, bahkan kepolisian Mumbai baru-baru ini mengeluarkan daftar 16 lokasi yang dianggap berbahaya untuk selfie.

Pamplona, Spanyol

foto: Wanderlust

San Fermin merupakan festival yang paling ditunggu masyarakat Spanyol dan wisatawan mancanegara yang ingin menyaksikan banteng galak yang dilepasliarkan. Meski demikian festival yang digelar tiap tahun ini dianggap berbahaya untuk ajang selfie.

Otoritas wisata setempat bahkan mengeluarkan peraturan yang melarang selfie selama acara tersebut digelar. Namun terlambat, sebelum peraturan tersebut disahkan menjadi undang-undang, seorang pria Spanyol berusia 32 tahun menjadi korban dalam acara serupa. Dia meninggalkan area penonton dan mencoba masuk dalam lintasan untuk selfie. Akibatnya tanduk banteng galak merobek bagian tubuhnya.

Gunung Hua, Tiongkok

foto: Wanderlust

Gunung ini merupakan salah satu dari lima puncak suci yang ada di Provinsi Shaanxi. Jalur reyot yang terbuat dari kayu bahkan telah diperbaiki untuk mengakomodasi jumlah wisatawan yang terus meningkat. Lokasi ini kerap menjadi lokasi bagi banyak wisatawan untuk mendapatkan foto selfie yang spektakuler. Namun bukan tanpa risiko, tidak jarang wisatawan mendapat celaka karena terjatuh dari jembatan kayu yang reyot.

Trollntunga Rock, Norwegia

foto: Wanderlust

Trolltunga merupakan destinasi wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Lempengan batu yang menonjol ini tampak spektakuler saat menjadi objek foto. Tak heran jika ratusan orang yang datang berdesak-desakan untuk mendapatkan gambarnya. Inilah yang kemudian menyebabkan seorang turis asal Australia tewas saat mencoba mengambil gambar selfie.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.