Astronot Ini Pecahkan Rekor NASA, 340 Hari di Luar Angkasa

Liputan6.com, Jakarta Setelah hampir satu tahun mangambang di luar angkasa, akhirnya Scott Kelly menginjakan kakinya kembali di bumi. Astronot asal Amerika, bersama co-astronot dari Rusia, Mikhail Kornienko dan Sergey Volkov baru saja mendaratkan pesawat luar angkasa milik Rusia, Soyuz di Kazakshtan pada 1 Maret 2016.

Hal ini sekaligus menandakan rekor yang dibuat oleh Scott dan Mikhail selama 340 hari di luar angkasa. Ini adalah hari terlama yang pernah tercatat sepanjang sejarah NASA. Misi 340 hari dari International Space Station (ISS) memakan waktu hampir dua kali lipat dari perjalanan yang biasa dilakukan dan ini adalah bagian dari usaha untuk memahami efek dari tubuh manusia yang berada lama di luar angkasa.

Setelah mendarat, sebuah tim diatur untuk serangkaian tes kesehatan yang ketat untuk mengetahui keadaan fisik dan mental Scott dan Mikhail.

"Kami melalui serangkain tes selama kurang lebih satu jam. Beberapanya berhubungan dengan fisik, bagaimana saya menghidar dari hambatan dengan duduk, lompat, atau berdiri, yang memperlihatkan kemampuan fisiologi kami untuk menyesuaikan diri dengan berbagai posisi berbeda," cerita Scott.

Di antara semua orang, yang paling bersemangat menyambut Scott kembali ke bumi adalah keluarga dan saudara kembar identiknya, Mark Kelly. Mark sebenarnya adalah elemen terpenting dari penelitian ilmiah yang merupakan alasan dari misi yang dilakukan ini. Kesempatan untuk mempelajari kedua orang saudara kembar identik ini memungkinkan para peneliti untuk meminimalisir faktor dari luar, seperti variasi genetik, yang terisolasi dan tinggal bersama dengan Scott. Lingkungan ruang angkasa memberi banyak dampak pada tubuh, seperti atrofi otot, variasi tidur, kehilangan tulang, gangguan penglihatan, dan paparan radiasi. Tidak hanya tubuh, namun juga pada pikiran.

Sebelum mendarat, Scott melaporkan bahwa secara fisik, ia merasa cukup sehat. Hal yang paling berat menurutnya adalah terisolasi secara fisik dari orang-orang di luar sana yang penting baginya. "Saya merasa kehilangan koneksi di sini," aku Scott.

NASA mengatakan bahwa penelitian ini akan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengirim seseorang selama satu hari ke Mars, sebuah proyek yang sebenarnya membutuhkan waktu satu tahun dan meninggalkan kru yang bertugas untuk bertahan hidup dengan sedikit waktu setelah mereka mendarat. Studi yang dilakukan Scott saat ini memungkinkan para peneliti menemukan cara-cara baru untuk meminimalisir waktu penyembuhan dan mencegah cidera untuk kru yang akan bertugas.

Sedangkan bagi Scott, perpisahan dengan rumahnya di luar angkasa adalah hal yang cukup sulit. "Meninggalkan semua fasilitas yang begitu hebat ini sedikit sulit, karena saya tahu saya tidak akan pernah melihatnya lagi," ungkap Scott.

Perjalanan luar angkasa ini merupakan yang keempat bagi Scott, yang berarti jika dijumlahkan ia telah menghabiskan waktu selama 520 hari di luar angkasa. Ini adalah angka terbanyak yang pernah didapatkan, dari semua astronot Amerika yang pernah tercatat.
"Saya telah diterbangkan ke luar angkasa sebanyak empat kali, itu adalah waktu yang lama. Seringkali ketika memikirkannya, saya merasa bahwa saya telah memiliki kehidupan di sini," tutup Scott.

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.