Sukses

Gelang Multi Trip Commuter Line Tahan Direndam Air 7 Jam

Setelah direndam air 7 jam, Gelang Multi Trip KRL masih berfungsi dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta Bertepatan pada Imlek 8 Februari 2016, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) meluncurkan alat pembayaran baru untuk Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Alat itu berupa Gelang Multi Trip (GMT) dan Gantungan Kunci Multri Trip. Selain bisa dijadikan alat bayar, gelang ini bagus juga dipakai untuk bergaya. 

Pengguna KRL bisa memakai alat pembayaran tersebut di tangan dan di tas (gantungan kunci) sehingga pengguna tidak harus repot mengeluarkannya setiap masuk atau keluar stasiun. Namun ada kekhawatiran karena sering digunakan, alat tersebut akan rusak. Belum lagi jika terkena cipratan air, misalnya dari hujan atau tumpahan minuman.

Kekhawatiran itu pun langsung dibantah oleh Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa. Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba ketahanan GMT dan Gantungan Kunci Multi Trip.

"Sudah pernah kami rendam di air selama 7 jam dan ternyata tidak ada masalah, masih bisa digunakan," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (17/2/2016).

Eva menjelaskan, yang terpenting dari ketahanan alat itu adalah pada bagian chip. Jika bagian itu masih tertutup dengan baik, maka alat tidak akan rusak.

GMT dan gantungan kunci ini bisa didapat di 18 stasiun KRL Jabodetabek di antaranya Jakarta Kota, Bekasi, Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Pondok Cina, Pasar Minggu, Duren Kalibata, Tebet, Manggarai, Gondangdia, Juanda, Sudirman, Tanah Abang, dan Sudimara.

Selama masa promosi GMT ini tersedia dengan harga Rp 75 ribu berikut saldo kartu Rp 25 ribu. Sementara itu, untuk Gantungan Kunci Multi Trip dijual dengan harga Rp 50 ribu dengan saldo Rp 15 ribu.

Sebagian besar orang yang bekerja di Jakarta berkomuter setiap hari, dari tempat tinggal mereka menuju tempat kerja, dan sebaliknya. Iniah mengapa KRL merupakan salah satu sarana transportasi yang diminati masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.