Sukses

Mengenal Sanitasi Terbaik untuk Rumah

Sebuah bangunan rumah tinggal selain direncanakan kuat dan indah, juga harus memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah bangunan rumah tinggal selain direncanakan kuat dan indah, juga harus memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Sebagaimana sudah dijelaskan pada artikel "Mengenal 4 Syarat Rumah Ideal" di www.rumah.com, sanitasi masuk ke dalam syarat keempat yang harus Anda perhatikan.

Mengetahui pentingnya sistem sanitasi ini akan sangat diperlukan untuk Anda yang berencana membeli rumah baru atau bahkan ingin memugar rumah.

Pada dasarnya, perlengkapan sanitasi dapat dibagi menjadi tiga bagian:

1. Alat penerima air buangan, terdiri dari kamar mandi, WC, bak dapur, tempat cuci, talang air hujan
2. Saluran pembuangan seperti dari pipa tanah atau pipa beton.
3. Tempat pembuangan seperti riol kota, sungai atau peresapan buatan.

Menurut Benny Puspantoro, Akademisi Arsitektur Unika Atma Jaya yang dikutip dari www.rumah.com, pada Kamis (4/2/2016), air buangan dari kamar mandi, bak cuci, talang air hujan dapat langsung dialirkan ke tempat pembuangan.

Bila ada riol kota atau sungai di dekatnya, dapat dialirkan ke sana. Tapi bila tidak ada riol kota atau sungai, untuk tempat pembuangan dapat dibuatkan sendiri di tanah halaman. Tempat pembuangan buatan ini disebut sumur peresapan, yaitu menampung air buangan untuk diresapkan ke dalam tanah.

Riol kota adalah jaringan saluran pembuangan air kotor di kota, yang menghubungkan saluran riol gedung dengan unit pengolahan air kotor kota. Di Indonesia, sistem pengaliran air kotor dengan sistem pengaliran air hujan terpisah.


Sistem pembuangan septic tank 

Benny juga menuturkan, air buangan dari WC tidak boleh langsung dibuang ke tempat pembuangan, baik yang berupa riol kota, sungai atau yang buatan, karena kotorannya dapat menimbulkan wabah penyakit.


Gambar riol kota 

Solusinya, air buangan dari WC harus dimasukkan dulu ke dalam sebuah bak penghancuran kotoran, yang disebut septic tank.

Pada septik tank selalu terdapat air. Hal itu bertujuan agar proses penghancuran kotoran lancar. Oleh sebab itu, bak harus dibuat rapat air. Kotoran-kotoran di dalam septic tank akan dimakan oleh bakteri-bakteri penghancur.

Untuk menjaga kehidupan bakteri ini bak septic tank harus cukup udara yang segar, untuk memperolehnya bak harus dihubungkan dengan udara luar dengan sebuah pipa hawa.

Septic tank juga kerap tersumbat. Ini akan menjadi masalah apabila Anda tidak tahu bagaimana cara menjaganya. Berikut anjuran agar septic tank Anda tidak mengalami penyumbatan:

– Air yang mengandung sabun atau bahan pencuci lain, tidak boleh masuk ke dalam bak septic tank. Jika air sabun dan bahan pencuci masuk ke dalam septic tank, akan membunuh bakteri-bakteri penghancur.
– Bak septic tank dibuat sedekat mungkin dengan WC. Tujuannya agar kotoran tidak terhambat di saluran pembuang. Sebisa mungkin jarak antara bak septic tank dengan sumur dan sumber air bersih lainnya lima meter atau lebih.
– Apabila ingin membersihkan WC, Anda bisa menggunakan sikat khusus untuk porselain dan cairan pembersih yang aman dan tidak membunuh bakteri penghancur di dalamnya.

Air buangan dapur

Kehidupan sehari-hari lainnya, seperti memasak tentu akan menghasilkan air buangan yang kerap menjadi persoalan kebersihan. Pada rumah ideal, sisa-sisa makanan dan air buangan dapur dipisahkan.

Jika sisa makanan terbuang ke sumur peresapan akan mengakibatkan pori-pori tanah tertutup dan memungkinkan air buangan tidak lagi dapat meresap ke dalam tanah. Solusinya, air buangan dapur ditampung dulu pada sebuah bak penangkap lemak.

Air aliran hujan

Aliran air selanjutnya yang harus dipikirkan adalah membuat aliran air hujan agar lancar dan tidak menggenang. Untuk mengalirkan air buangan dari alat penerima ke tempat pembuangan dapat dipakai pipa dari tanah atau pipa beton.

Sedangkan untuk air hujan dapat dipakai pipa 1/2 lingkaran yang dipasang terbuka di atas tanah.

Saluran pembuangan harus diberi bak-bak kontrol yang dipasang pada setiap jarak 3 meter. Hal itu berfungsi untuk menampung kotoran-kotoran yang terbawa air buangan yang dapat dilakukan pengecekan secara berkala.

Jarak sumur resapan

Sumur resapan harus diletakkan pada sudut halaman yang terpencil, yang jauh dari tempat bermain anak-anak dan ditutup dengan tanah atau rumputan. Adapun jarak sumur resapan harus lebih besar dari 10 meter dari sumur air bersih.

Pembuangan sampah

Sampah jangan dibuang sembarangan, termasuk halaman rumah sekalipun. Hal ini dapat menyebabkan penyakit. Untuk itu, setiap rumah harus menyediakan bak sampah sebagai penampung sementara.

Feature picture: pixabay.com   (Kantri/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.