9 Fakta Menarik di Balik Industri Film Porno

Liputan6.com, Jakarta Industri film porno di dunia ternyata tidak hanya sekadar soal paras cantik dan tampan, tubuh seksi, serta adegan seks yang panas dan membangun imajinasi penonton saja. Selain hal-hal tersebut, ada proses seleksi yang panjang. Hampir tak ada bedanya dengan melamar ke sebuah perusahaan pada umumnya, industri film porno ternyata juga membutuhkan intelektualitas untuk bisa berkecimpung di dalamnya.

Seperti dilansir Cosmopolitan, Selasa (5/1/2016), berikut beberapa fakta mengenai pekerjaan di industri film porno, yang mengharuskan proses panjang untuk dapat terlibat di dalamnya. Bahkan beberapa di antaranya harus mempunyai kemampuan menulis dan SEO.

1. Proses wawancara yang sulit
Tahap awal bekerja di industri porno terbilang tidak mudah, yaitu melewati proses wawancara seperti pada perusahaan lainnya. Pasalnya, selain lisan, tahap wawancara yang dilewati calon pekerja di industri porno, yaitu membuat tulisan dalam 500 kata dengan menggabungkan beberapa kata kunci.

2. Pelanggan yang tak ramah
Saat terjadi kesalahan teknis atau film yang dibuat dinilai tidak berhasil membuat penonton terangsang atau gangguan video, para teknisi IT yang menerima 'semprot' amarahnya. Layaknya sebuah industri film lainnya, film porno juga melibatkan banyak komponen dan profesi untuk bisa menjalankannya.

3. Kemampuan teknik fotografi
Dalam industri film porno, foto juga jadi bagian penting yang turut melengkapi konten selain video. Oleh karena itu, editor harus memiliki kemampuan Photoshop yang mumpuni untuk menghasilkan gambar halus.

4. Bekerja di industri porno mempengaruhi seluruh aspek hidup
Ketika seseorang memutuskan untuk bekerja di industri porno, seluruh aspek hidupnya juga jadi taruhannya. Mulai dari pandangan orang terhadap dirinya, sampai kehidupan romantisme percintaannya. Bahkan, diakui beberapa bintang porno, banyaknya bahasa kotor yang mereka lontarkan mempengaruhi gaya bahasa dan pola pikir mereka di keseharian.

5. Membangun sistem informasi yang rumit
Film porno berkaitan dengan imajinasi, alam bawah sadar, dan hasrat manusia yang menontonnya. Para teknisi yang bekerja di dalamnya mendapatkan tugas rumit dalam mencari kebiasaan para penonton atau pengakses film porno. Selain para teknisi, para pemain film pun dikategorikan secara rinci berdasarkan usia, jenis kelamin, warna kulit, ukuran, dan warna rambut.

6. Anda harus efisien dalam berbicara
Komunikasi diperlukan untuk membangun koneksi, chemistry, dan rangsangan, tetapi tidak pada industri film porno yang harus mampu efisien dalam berbicara. Seorang bintang porno yang sudah mampu efisien dalam berbicara dengan lawan mainnya akan cepat terangsang dan cepat pula mati rasa.

7. Terkadang ada pelecehan
Pelecehan terjadi ketika ada salah satu pihak yang tidak berkenan dengan perlakukan lawan mainnya dan itu terkadang terjadi di industri film porno. Jangan salah mengira bahwa di industri film dewasa tidak pernah terjadi tindak pelecehan karena seluruh kontennya tentang seksual. Namun, sayangnya tidak ada tindakan tegas dari pemilik industri tersebut saat terjadi pelecehan.

8. Bayaran minim
Walaupun, setiap adegan dalam film porno tergolong 'panas', tetapi bayaran yang diterima oleh para pemainnya tidaklah besar. Lain hal jika bintang Hollywood yang melakukan adegan tersebut dan mendapat bayaran besar karena memiliki nilai keterkenalan dan gengsi.

9. Kadang, berhenti dari pekerjaan tersebut merupakan hal terbaik
Banyak bintang porno yang memutuskan untuk berhenti karena dirinya merasa secara psikologi sudah mulai terganggu. Selain itu, rehat dari industri film porno bisa memberikan dampak baik untuk memulihkan kepekaan pada perasaan.*

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini 
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6