Sukses

Alexander McQueen Tak Seharusnya Bergabung dengan Gucci?

Seorang penulis buku biografi Alexander McQueen mengatakan bahwa McQueen mungkin tak seharusnya bergabung dengan Gucci.

Liputan6.com - Sebuah karya tentang Alexander McQueen kembali dibuat. Tak heran, sebab hidup desainer Inggris yang lahir pada tahun 1969 itu memang penuh kerumitan. Termasuk di antaranya adalah kematian tragis akibat bunuh diri yang terjadi pada tahun 2010.

`Alexander McQueen: Blood Beneath The Skin` adalah judul buku yang dibuat oleh penulis Andrew Wilson. Buku itu diluncurkan pada Selasa, 1 September 2015.

“Saya sudah beberapa lama tertarik dengan Alexander McQueen,” ucap Wilson. Biografi McQueen yang dibuat olehnya bercerita tentang kehidupan sang desainer sejak lahir di keluarga kelas pekerja dengan 6 anak yang harus berjuang untuk tetap hidup hingga meninggal bunuh diri di usia 40 tahun dimana ia sudah menjadi seorang superstar dunia fesyen nan kaya raya.

McQueen sangat dekat kakaknya Janet dan mengatakan pada saudarinya itu bahwa ia ingin dibuatkan biografi. Janet kemudian memilih Wilson untuk melakukannya.

“McQueen punya masalah dalam hal kepercayaan. Ia seperti mencari seseorang untuk menghukum dirinya. Ada soal rasa bersalah, kemarahan, dan ketidak percayaan yang muncul dari kekerasan seksual yang ia alami di masa kecil,” ucap Wilson tentang kehidupan McQueen.
Jika banyak orang menganggap McQueen sebagai seorang misoginis (membenci dan merendahkan wanita), Wilson punya pendapat lain. Katanya, “Ia mencintai wanita. Ia ingin membuat mereka merasa hebat dan kuat”.

Ketika ditanya mengenai apa yang bisa membantu hidup McQueen, Wilson menjawab “Sangat sulit untuk menulis ulang kehidupan orang lain. Tapi mungkin ia seharusnya tak pernah bergabung dengan Gucci atau menjual perusahaannya pada Gucci”.

(bio/igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini