Sukses

Borobudur Ditargetkan Gaet 2 Juta Wisatawan Mancanegara

Data 2014 menunjukkan, Borobudur yang menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia ternyata hanya mampu menggaet 250 ribu wisman per tahun.

Liputan6.com, Yogyakarta Borobudur merupakan objek wisata yang menjadi salah satu ikon bagi pariwisata Indonesia. Ironisnya, data tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Borobudur pertahunnya hanya 250 ribu orang. Hal ini yang kemudian mendapat sorotan dari Kementerian Pariwisata dalam Seminar Nasional Pengelolaan Berkelanjutan Pariwisata Budaya, yang digelar di Hotel Amborukmo, Yogyakarta, pada Selasa (16/6/2015).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menargetkan peningkatan jumlah kunjungan di tahun ini, dan Menpar juga berharap pada 2019, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Borobudur bisa mencapai angka 2 juta orang.  target tersebut dinilai tidak muluk-muluk, mengingat lokasi Borobudur berdekatan dengan objek wisata lainnya, seperti Prambanan dan Ratu Boko, selain juga dekat dengan wilayah tujuan wisata lain, seperti Solo dan Semarang.

Menteri Arief menyebut pendapatan negara dari sektor pariwisata dengan kunjungan wisatawan mancanegara paling tinggi masih ditempati Bali. Dirinya meminta daerah lain untuk meniru promosi atau upaya untuk menarik wisatawan asing untuk datang. Khusus Bagi Yogyakarta dan Jawa Tengah yang mempunyai ikon pariwisata heritage dunia, yaitu Borobudur, dirinya mengharapkan daerah ini mampu menarik 2 juta wisatawan mancanegara tiap tahunnya.

“Untuk pandangan saja, Bali itu 40 persen dengan pendapatan 4 miliar dolar ya 40 T, Jakarta 30 persen, Kepri 20 persen, Kepri itu gak punya ‘Borobudur’. Sudah saya cek, gak punya ‘Borobudur’, lho kita punya Joglosemar kok hanya 1 persen yang tertarik. Maka kesimpulan saya pasti ada yang salah,” ungkap Menteri Arief kemudian.

Terkait akan hal ini, Menteri Arief menargetkan pemasukan negara dari pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah mencapai 10 persen dari target nasional. Angka devisa nasional mencapai 1000 T, maka 10 persen dari devisa nasional adalah 100 T. Jika target ini tercapai maka Kementerian pariwisata dapat mengupayakan pengembangan infrastruktur untuk menunjang pariwisata di daerah. (Fat/Ibo)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini