Sukses

Tur Rumah Selebriti: Mampir ke Rumah Gaya Bali Jennifer Aniston

Tur rumah selebriti kali ini mampir ke kediaman bergaya Bali milik aktris Jennifer Aniston. Seperti apa kediamannya?

Liputan6.com, Jakarta- "Sebuah rumah di atas bukit yang menghadap Beverly Hills adalah rumah yang penuh getaran kasih perancangnya," kata sang pemilik, aktris Jennifer Aniston.

Kalimat dengan nada kebanggaan itu diucapkan aktris yang melejit melalui film seri 'Friends' ini untuk merayakan keberhasilan para perancang dan pengrajin yang terlibat dalam proses pembangunannya. Jen sendiri juga merasa bangga bahwa ialah sang pemilik rumah.

Rumah Jen merupakan perombakan dari rumah rancangan arsitek Harold W. Levitt pada tahun 1970. Stephen Shadley, arsitek yang bekerjasama dengan Jen membangun rumah ini telah mendengar keindahan tempat ini sejak lama. Suatu hari, Shadley mengajak Jen melihatnya, dan keduanya langsung terpesona. "Saya sudah jatuh cinta sejak pandangan pertama pada rumah ini," kata Jen ketika diwawancara oleh majalah Architectural Digest.

Sayangnya, rumah tersebut tidak dijual oleh sang pemilik lamanya. Meski akhirnya membutuhkan waktu tujuh bulan lamanya bagi Jen dan Shadley untuk membujuk sang wanita pemilik lama rumah tersebut untuk menjualnya, namun Jen berhasil mendapatkannya. Keduanya pun langsung merancang perombakan yang sesuai dengan gaya dan karakter Aniston.

Jen tak pernah ragu membiarkan Shadley mengerjakan proyek perombakan itu. Keduanya telah bekerjasama dalam kurun waktu yang cukup lama. Shadley pula yang menangani perombakan dua rumah Jen sebelumnya. Selain itu, nama arsitek ini juga harum di kalangan para selebriti seperti Diane Keaton dan Woody Allen. Shadley mengingat bahwa mereka merenovasi rumah tersebut dalam bentuk kasar. "Kami pada dasarnya merombak rumah terpisah dan membangunnya kembali," katanya.

Namun, bentuk kasar atau tidak, sejak Aniston melihat rumah itu, ia tahu itu adalah miliknya. Bagian yang membuatnya yakin adalah pintu depan yang besar setinggi 14 kaki yang mencerminkan kebanggaan. "Saya tidak bisa mengatakan secara spesifik perasaan saya ketika berjalan melalui pintu untuk pertama kalinya, kecuali untuk mengatakan aku tahu aku ada di rumah."

Hasil akhir perombakan rumah tersebut, seperti dikatakan Aniston, merupakan rumah yang terbuka dan lapang. "Ini seperti karakter dalam diri saya," kata Aniston. Selain gaya minimalis, tim arsitek Aniston, Terry Goebel, Scott Werker, Shadley dan Aniston memberikan sentuhan budaya Asia, terutama Bali dalam bangunan tersebut.

Seluruh palet diambil dari tekstur dan kekayaan Cumaru di Brasil, yang digunakan untuk atap, lantai, dan dinding. Sebagian besar kayu digunakan secara utuh, tidak dipotong tetapi dipanen dari pohon-pohon yang tumbang, menjadikan rumah ini ramah lingkungan. Sementara untuk memasok kebutuhan listrik, Aniston menggunakan panel surya yang luas, yang dipasang di atap.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ruang Tamu

Ruang Tamu

Aniston bilang, rumah ini dirancang untuk menghibur. "Aku menghibur untuk hidup, dan aku menghibur diriku sendiri," kata Aniston sambil tertawa. Ia memiliki kenangan indah dari masa kecilnya dari orangtuanya-terutama teman-teman sesama aktor yang sering bermain poker bersamanya. Ketika orang-orang berkumpul di rumahnya, mereka cenderung berkumpul di ruang permainan, dengan meja biliar vintage dan memandang dari Los Angeles di kejauhan, atau di dapur. "Rumah ini memiliki kesan glamor kuno ala Hollywood. Dan, saya dapat membayangkan Rat Pack mampir, seseorang bermain piano, dan orang-orang tertawa di kamar sebelah," katanya.

Berbicara tentang piano, miliknya adalah Jerman, sebuah fruitwood 1960 Sauter. Piano ini sering digunakan Robert Motherwell untuk memainkan A Throw of Dice No 17.

3 dari 5 halaman

Ruang makan dan Dapur

Ruang makan dan Dapur

Interior ruang makan Aniston didesain dengan gaya kontemporer.Sebuah lampu gantung Alison Berger Rain tergantung dengan manis di atap, diterangi liontin kristal buatan tangan. Sebuah gong dari Thailand diletakkan di bagian ujung meja walnut yang panjang, seolah memanggil setiap tetamu untuk makan bersama.

Ruangan favorit Aniston adalah dapur, dengan oven pizza dan ruang anggur. "Saya masih ingat duduk dengan kedua orangtua saya dimeja dapur sewaktu masih anak-anak. Kami berbicara dan tertawa tanpa beban," kisahnya. Dan, Aniston mendapati bahwa hingga kini pun ia masih menemukan bahwa dapur adalah ruangan dimana ia paling sering dan mudah berbicara dan tertawa dengan lepas.

4 dari 5 halaman

Kamar Tidur Utama

Kamar Tidur Utama

Kamar tidur utama dapat dicapai melalui lorong panjang yang diisi dengan deretan foto-foto karya Mark Shaw. Misalnya, foto seorang model yang menggambarkan majalah Life yang dipasang di belakang panggung sebuah acara peragaan busana Pierre Balmain pada tahun 1954. Kualitas fotonya yang intim membuat Aniston menyukai karya tersebut dan memutuskan memajangnya di rumahnya. Dalam ceruk berjendela di ujung lorong adalah perunggu dari abad ke-16 karya seorang sarjana Tiongkok terkenal.

Dalam kamar tidur utama, yang didekorasi dengan garis-garis yang polos bersih, didesain menyerupai bentuk asalnya di tahun 70-an, lengkap dengan karpet wol dan sutra. Tempat tidurnya dirancang oleh Shadley dengan menempatkan televisi di bagian kaki. Ruangan ini awalnya dilengkapi dengan bak spa, namun Aniston memutusnya menggantinya dengan bak rencam biasa.

5 dari 5 halaman

Balkon

Balkon

Jendela balkon ruangan utama membuka ke taman pribadi yang dirancang oleh Coral Browning dan Marcello Villano, yang bertanggung jawab atas kesuburan lansekap subur di seluruh properti wilayah tersebut.

Bagaimana Jennifer Aniston menggambarkan rumahnya? "Ini seperti sebuah pelukan. Saya suka keheningan di sini," katanya. Ketika ditanya apakah ia menikmati proses desain dan pembuatan rumah tersebut, tunangan Justin Theroux ini memberikan jawaban tegas "Ya." Dan dengan sentuhan keberanian, ia menambahkan, "Saya 100 persen yakin tentang semuanya! Merancang sebuah rumah adalah seperti melakukan proses syuting film: Setelah Anda selesai, Anda ingin mengatakan," Saya harap Anda semua menikmatinya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini