Sukses

Indahnya Balutan Tenun dalam Interior Desain

Tak hanya dijadikan pakaian, namun tenun direalisasikan dengan cara yang berbeda yaitu interior desain

Liputan6.com, Jakarta Tenun biasanya hanya akan digunakan oleh masyarakat untuk menjadi bahan pakaian mulai dari gaun, kemeja, rok dan masih banyak lagi. Lewat Cita Tenun Indonesia, tenun pun diberikan sentuhan modern salah satunya dengan permainan motif warna. Hal ini membuat tenun Indonesia semakin terlihat modis dan elegan.

Tak hanya sebagai pakaian saja, para desainer sekaligus interior desain mengaplikasikan tenun dengan cara yang berbeda yaitu membalutnya pada perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, bantal, selimut hingga tempat tidur. 

"Saya menggunakan kain dari Lunggi Sambas. Saya membalutnya pada sebuah tempat tidur, meja kecil hingga selimut. Merupakan suatu kebanggaan buat saya karena mampu mengubah kain lunggi Sambas menjadi seperti ini. Bahkan banyak masyarakat luar yang mulai tertarik menggunakannya," ujar Roland Adam, Desainer.

Untuk perabotan rumah berbalut kain tenun menurut Sjamsidar Isa, Bidang Produksi dan Quality Control Cita Tenun Indonesia hanya dapat bertahan selama tiga tahun saja.

"Sebagai contoh kursi berbalut tenun. Kursi ini hanya dapat bertahan selama tiga tahun saja dikarenakan tenun jika terkena gesekan secara terus menerus tentu saja akan semakin menipis. Maka dari itu, kursi ini cukup spesial karena hanya bertahan selama tiga tahun. Walaupun begitu, banyak masyarakat yang menyukainya," ujarnya saat ditemui oleh Lifestyle Liputan6.com diacara The Colours of Indonesia, Senayan City, Jakarta, Kamis (21/8/2014)

Selain itu, menurut Sjamsidar Isa untuk merawat tenun pun ada caranya tersendiri agar selalu awet dan tidak mudah rusak saat digunakan.

"Kalau untuk tenun yang dijadikan pakaian sama saja dengan yang lain. Mencucinya yang paling penting pelan-pelan saja. Yang terpenting, tenun itu tidak boleh terkena sinar matahari secara terus menerus dalam kurun waktu yang cukup lama. Karena sinar matahari langsung dapat merusak kain tenun tersebut," katanya. (Cyn/Ars)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.