Sukses

`Meggings`, Celana Legging untuk Pria Pendobrak Budaya

Kini di Inggris dan Amerika muncul tren baru dari legging yang disebut dengan `Meggings`. `Megings` adalah singkatan dari `Male Leggings`.

Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini, legging motif menjadi satu tren di kalangan wanita Indonesia. Motif-motif yang cukup ramai pada legging tersebut menjadikan fashion item satu ini dipasangkan dengan atasan yang lebih polos, misalnya kaos polos berlengan panjang maupun pendek. Untuk memberi sedikit variasi pada bagian atas, biasanya aksesoris kalung akan digunakan.

 

Beberapa tahun sebelumnya, legging sering dipadukan dengan dress batik atau atasan lain dengan ukuran hingga sepaha, misalnya atasan berupa kemeja. Dengan adanya tren ini, legging hitam polos ukuran 3/4 laris manis terjual di tempat-tempat perbelanjaan.

 

Kini di Inggris dan Amerika muncul sebuah tren baru dari legging yang disebut dengan `Meggings`. `Megings` adalah singkatan dari `Male Leggings`. Tren baru legging kali ini memang diperuntukkan untuk para pria.

 

Sebagaimana dilansir dari halaman huffingtonpost.com Selasa (18/3/14), dua orang yang bergerak di bisnis pakaian, yakni Andrew Volk dan Adam Freck, merilis sebuah label khusus `Meggings` pada akhir tahun lalu yang bernama “Meggings Man”. Kemunculan meggings memang menuai banyak kritik. Namun demikian Andrew dan Adam tak patah semangat dan memiliki pandangan yang berbeda.

 

“Hal seperti ini juga terjadi pada skinny jeans 15 tahun yang lalu. Pada waktu itu orang-orang mengolok-olok model skinny jeans namun kini fashion item tersebut diproduksi oleh semua perusahaan jeans besar,” ujar Adam. Mendukung pendapat rekannya, Andrew mengatakan “Ya, dulu skinny jeans memang diolok-olok namun sekarang fashion item tersebut sudah menjadi sebuah aturan fashion.”

 

Di Inggris, salah satu label khusus leggings yang meluncurkan koleksi meggings adalah Stitch. Misi dari label ini adalah membuat para pria dapat merasan nyaman dan terlihat menarik dengan menggunakan leggings. Dalam rangka mendukung tren ini, Tom Hunt sebagai salah satu pendiri dari label ini bahkan menunjukkan bukti sejarah bahwa sesungguhnya meggings bukanlah fashion items yang didominasi oleh wanita.

 

“Dari Henry VIII hingga ke David Bowie, ikon-ikon fashion sepanjang sejarah telah menerima fashion item ini sebagai hal yang esensial dalam lemari mereka”. Demikian yang diungkapkan Tom tentang meggings.

 

Meggings hadir dengan warna polos ataupun dengan motif bercorak. Penggunaan leggings oleh pria sesungguhnya sudah berlangsung sejak lama. Sejak abad ke 13 hingga ke 16 di Eropa, leggings dipakai oleh pria maupun wanita untuk menghangatkan tubuh ketika memasuki musim dingin. Hal serupa juga terjadi di belahan bumi lainnya, seperti Amerika, Rusia, dan Korea.

 

Selain untuk melindungi kaki dari serangan cuaca dingin, leggings juga dipakai oleh para militer untuk melindungi kaki dari pasir dan lumpur yang dapat masuk ke dalam celana ketika sedang bertugas di medan perang. Yang menjadi hal baru dari penggunaan leggings pada pria ialah digunakannya leggings demi tujuan fashion.

 

Mentalitas yang kritis diperlukan agar kreatifitas dalam fashion tidak dibatasi oleh kerangka-kerangka budaya yang mungkin sudah saatnya ditinggalkan. Meggings bisa jadi merupakan alat dekonstruksi budaya terkait isu-isu tentang gender. Sudah siapkah Anda dengan rombakan budaya yang digerakan oleh tren fashion ini? (Bio/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini