Sukses

5 Kisah Asli Putri Disney yang Manis Ternyata Sadis dan Tragis

Putri Disney seperti Cinderella atau Snow White dikenal mempunyai kisah manis dan romantis. Padahal, kisah asli putri Disney berakhir sadis dan tragis. Seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta Putri Disney seperti Cinderella atau Snow White dikenal mempunyai kisah manis dan romantis. Padahal, kisah asli putri Disney berakhir sadis dan tragis. Seperti apa?

Ya, Disney selalu sukses menyampaikan cerita kehidupan lewat dongeng-dongeng yang mereka angkat ke dalam animasi. Dongeng yang diadaptasi Disney rata-rata adalah karangan The Grimm Brothers. Disney mengadaptasinya dengan beberapa perubahan di sana-sini.

Apa jadinya kalau Disney mengadaptasi mentah-mentah dongeng-dongeng itu? Mungkin sekarang tidak ada orang yang menggemari karakter dan putri Disney. Sebabnya adalah kisah asli dari dongeng yang diangkat Disney jauh lebih sadis, tragis, dan mengerikan. Berani baca?

1. Putri Salju

Putih Salju ialah salah satu kartun Disney yang paling populer setelah Cinderella. Kisah asli Putih Salju ditulis oleh Grimm Bersaudara. Dalam kisah aslinya, Ibu tiri Putih Salju tidak menginginkan jantung Putih Salju melainkan hati dan paru-paru sang Putri. Lalu hati dan paru-paru itu nantinya akan ia hidangkan sebagai kudapan makan malamnya. Ewwww!

Tak hanya itu, pada ending cerita asli Putih Salju sang Ratu dipaksa menari sampai mati dengan mengenakan sepatu besi panas. Satu hal lagi yang perlu kamu tahu adalah fakta bahwa Putih Salju tidak terbangun karena ciuman sang Pangeran. Putih Salju bangun karena derap langkah kuda yang berlari membawanya ke istana ketika dia diduga telah mati oleh Pangeran.

2. Cinderella

Cinderella memiliki berbagai macam versi dongeng, misalnya Cenerentola yang ditulis Gimabattista Basile, dan Aschenputtel yang ditulis oleh Grimm Bersaudara. Disney sendiri lebih terinspirasi Cinderella versi Grimm Bersaudara.

Kisah asli Cinderella yang ditulis oleh Grimm Brothers jauh lebih mengerikan. Dikisahkan bahwa saudara tiri Cinderella dipaksa ibunya untuk memotong jari kakinya agar kaki mereka muat ke dalam sepatu kaca. Tak hanya itu, kisah hidup Ibu dan Saudara tiri Cinderella juga berakhir tragis karena bola mata mereka dipatuk oleh merpati kawan Cinderella.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cinderella

3. Beauty and The Beast

Kisah Beauty and The Beast terinspirasi dari kisah yang ditulis oleh Jeanne-marie Leprince de Beaumont. Di situ dikisahkan bahwa sang pangeran disihir menjadi binatang oleh peri yang gagal merayunya. Dalam berbagai macam versi, Beast tidak dapat hidup bersama Belle karena si gadis masih berhati murni. Oleh sebab itu, Beast memaksa Belle untuk memotong tangannya.

Dalam beberapa versi disebutkan pula apabila Belle tidak memotong tangannya maka ayah Belle akan ditawan oleh si Pangeran Buruk Rupa. Kisah lainnya justru lebih mengerikan karena pada akhirnya si gadis dengan sukarela memotong tangannya agar tidak terlihat menarik bagi ayah atau saudaranya.

 

3 dari 3 halaman

Rapunzel dan The Princess and The Frog

4. Rapunzel

Rapunzel versi Disney mungkin sangat manis dan jauh dari kesan mengerikan. Namun dalam kisah aslinya, Rapunzel terkurung di menara hingga hamil karena ulah Pangeran yang sering mengunjunginya. Ketika Rapunzel mengaku pada penyihir bahwa dia hamil, penyihir itu marah lalu mengusir Rapunzel ke tempat yang jauh. Sementara sang Pangeran dikisahkan terjatuh dari menara dan matanya buta karena tertusuk semak berduri.

5. The Princess and The Frog

Kisah Sang Putri dan Si Kodok ini juga cukup populer, bahkan kisahnya juga ada dalam berbagai versi. Namun versi asli kisah Tiana ini lebih sadis. Untuk menghapuskan kutukan sang pangeran, bukan ciuman yang diberikan untuk si katak melainkan siksaan. Dalam satu versi, sang Putri harus melemparkan Katak ke dinding untuk menghapus kutukannya, ada pula yang mengharuskan sang Putri memenggal kepala sang Katak.

 

Reporter: Mita Anandayu

Sumber: Kapanlagi.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.