Sukses

Indahnya Budaya Batak dalam Pementasan Teater Preman Parlente

Kali ini pentas teater Indonesia Kita yang disponsori Bakti Budaya Djarum Foundation menampilkan kebudayaan Batak sebagai pajangan utama.

 

Liputan6.com, Jakarta Kali ini pentas teater Indonesia Kita yang disponsori Bakti Budaya Djarum Foundation menampilkan kebudayaan Batak sebagai pajangan utama dalam pergelaran dua hari, di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat-Sabtu (2-3/3/2018).

Sepanjang tiga jam permainan, seluruh lagu berbahasa Batak. Bahkan pemain dan pendukungnya pun didominasi para seniman dan tokoh budaya Batak seperti Paulus Simangunsong, Mery Sinaga, Viky Sianipar, Louise Sitanggang, Flora Simatupang, dilengkapi kelompok Siantar Rap Foundation, dan tak ketinggalan Trio Komedian Obama (Orang Batak Malawak).

Pementasan "Preman Parlente" yang tetap dimeriahkan dengan penampilan Cak Lontong, Akbar dan Marwoto ini bertema utama Budaya Pop: Dari Lampau ke Zaman Now. Sejak tahun 2011, pementasan-pementasan Indonesia Kita telah menjadi ruang kreatif bagi berbagai seniman di lintas bidang, kultural dan generasi. Dengan tema pementasan yang menarik setiap tahunnya, Indonesia Kita mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia di lintas bidang dan generasi pula.

"Karena itu, dalam pentas perdananya di tahun 2018, Indonesia Kita juga menggandeng para seniman Batak untuk bersama-sama memelihara semangat dan rasa cinta bagi Indonesia melalui jalan kebudayaan,"ujar Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, seperti dikutip dari keterangan pers, Sabtu (3/3).

Para perumus tema ini seperti Butet Kartaredjasa, Agus Noor, dan Djaduk Ferianto pada dasarnya ingin menyampaikan bahwa kebudayaan dengan seluruh hasil karya ciptanya sesungguhmya sebuah prosees penciptaan yang terus-menerus berlangsung, mengikuti pola pikir masyarakat. Di setiap era, selalu muncul tafsir, bentuk, ungkapan, bahkan ekspresi-ekspresi baru yang tak bisa dilepaskan dari proses mengolah kebudayaan yang diwariskan sebelumnya.

"Dengan kerja sama melibatkan banyak pekerja seni lintas disiplin, kami juga mempercayai bahwa mata rantai ekosistem itu harus dibuat seluas mungkin. Setidaknya kemudian terbangun jaringan kreatif berbaai informasi dan pengalaman. Seperti dengan seniman dan komedian Batak ini. Bagi saya pribadi, ini pengalaman yang tak hanya sangat menyenangkan tetapi juga sungguh berharga," ujar Agus Noor yang bertindak sebagai penulis naskah dan sutradara pementasan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pesan Kejujuran

Preman Parlente merupakan kisah preman yang jatuh cinta. Sang preman disebut dengan sapaan Ucok Lontong (dimainkan oleh Cak Lontong). Sebagai preman, ia punya dua pantangan. Berbohong pada pacar dan ibu. Dua hal itulah yang membuatnya cemas ketika sang kekasih mengajaknya ke Tanah Batak untuk bertemu Inang atau ibu sang kekasih.

Ia takut terbongkar jati dirinya yang sebenarnya seorang preman, dan itu pasti mengecewakan. Sementara di kampung, orang-orang sedang menunggu kedatangan seorang pengusaha yang juga politikus bernama Marwoto. Ketika Ucok Lontong datang, orang-orang menyangka dialah pengusaha besar yang ditunggu itu.

Kesalahpahaman terjadi. Ucok Lontong dipuja dan dihormati, tetapi kemudian akhirnya terungkap bahwa dia bukan pengusaha, melainkan preman karena ternyata politikus yang membocorkan profil dirinya itu teman bisnis di Jakarta. Marwoto sering memanfaatkan "jasa preman" Ucok untuk menyelesaikan banyak persoalan. Kekasih Ucok marah bukan karena dia preman tetapi karena dia dibohongi. Baginya kejujuran itu lebih penting.

Tema kejujuran, inilah yang sebenarnya ingin disampaikan dalam pementasan Preman Parlente. Inang Louise, kekasih Ucok menyatakan, "Lebih baik kamu menjadi preman yang jujur daripada menjadi pejabat/politikus yang tidak jujur. Meski kamu preman tapi kamu jujur. Kamu itu Preman Parlente," ujar Inang menerima kembali Ucok dengan bangga.

3 dari 3 halaman

Tiket Online

Pementasan Preman Parlente digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada Jumat, 2 Maret 2018 pukul 20.00 WIB dan dua kali pementasan di Hari Sabtu, 3 Maret 2018 pada pukul 14.00 WIB dan pukul 20.00 WIB.

Informasi dan reservasi tiket bisa menghubungi Kayan Production & Communication di 0838 9971 5725/ 0856 9342 7788/ 0813 1163 0001. Pembelian tiket online dapat dilakukan di www.kayan.co.id aau www.blibli.com. 

HTM Preman Parlente : 

Platinum  Rp. 750.000

VVIP        Rp. 500.000

VIP          Rp. 300.000

Balkon     Rp. 150.000

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.