Sukses

Unik, Brand Asal Swiss Jual Tas Semen Thailand

Elephbo menjual tas yang terbuat dari kantong semen Thailand.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah merek fashion asal Swiss menjual ransel yang terbuat dari tas semen bekas seharga 152 poundsterling atau sekitar Rp 2,8 juta. Jika dilihat dari harganya, jangan bayangkan tas mahal dari sutra terbaik.

Seperti apa penampilan tas semen bekas ini? Kenapa harganya bisa sebegitu mahal?

Ketika beberapa brand berlomba untuk mengeluarkan koleksi mahal dengan desain yang mewah, justru perusahaan Swiss bernama Elephbo tampil dengan koleksi tas yang terbuat dari tas semen bekas Thailand. Tas semen bekas ini pun disulap menjadi barang mewah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dijual di sejumlah mall di Eropa

 

Beredarnya tas semen ini di media sosial disambut positif oleh sejumlah pihak. Masyarakat Thailand sendiri menilai bahwa apa yang dilakukan perusahaan Swiss ini adalah hal yang baik. Elephbo mengubah tas semen bekas menjadi produk bernilai yang dijual di pusat perbelanjaan Eropa. Banyak pelanggan yang menyukai tas ini karena tampilannya yang chic.

Namun sejumlah orang menilai bahwa seharusnya perusahaan semen yang mengeluarkan tas semen itu menuntut hak cipta kepada Elephbo.

3 dari 3 halaman

Ada juga dompet dan topi bisbol

Tas tersebut dikombinasikan dengan kulit Italia. Perusahaan Swiss Elephbo mengklaim bahwa pihaknya memiliki spesialisasi secara berkelanjutan. Menurut situsnya, Elephbo mendaur ulang tas semen di Kamboja untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Ini juga menjadi kontribusi perusahaan terhadap lingkungan dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi masyarakat lokal.

Perusahaan ini tidak hanya menghadirkan tas. Namun juga dompet yang dibanderol dengan harga 68 poundsterling atau sekitar Rp1,2 juta, dan topi bisbol yang dibanderol dengan harga 37 poundsterling atau sekitar Rp 703 ribu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.