Sukses

Bersaing Sehat, NES Ajak 10 Desainer dalam Kampanye Baduy

NES ajak 10 desainer untuk melakukan kampanye bersih-bersih Baduy.

Liputan6.com, Jakarta NES merayakan tiga tahun berkarya dengan cara yang berbeda. Fashion brand ini memiliki ciri khas desain dan motif yang orisinil. Didirikan sejak 2014, NES hadir dengan kain hasil rancangan desainer Helen Dewi Kirana yang dibantu para pengrajin dari Cirebon dan Pekalongan. Kali ini NES hadir dengan motif terbarunya yang bernama "Pohon Kehidupan". Motif ini akan dipadukan dengan batik tulis dan kain tenun asal Baduy.

NES selalu membawa misi di setiap motif yang dikeluarkan. Kali ini, NES mengeluarkan motif dengan misi membangkitkan kepedulian terhadap sampah khususnya di daerah Baduy. Helen pun mengajak 10 desainer untuk ikut dalam kampanye ini.

"Banyak orang nanya kenapa bukan NES-nya aja yang fashion show. Nanti mereka yang diliat, mereka yang disorot. Aku tidak pernah punya kekhawatiran seperti itu. Menurut aku, setiap orang unik. Setiap desainer punya seleranya masing-masing. Kalau ini dilakukan bersama-sama akan semakin kuat. Tidak mungkin membersihkan Indonesia sendiri. Buat aku yang terpenting, kebersamaan itu di atas segalanya," ujar Helen Dewi Kirana ketika ditemui Liputan6.com di Mitra Hadiprana pada Sabtu (20/1/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Representatif kebersamaan

Helen menambahkan mengajak 10 desainer untuk terlibat dalam kampanyenya merupakan representatif dari kebersamaan dan bahu membahu. Meski merupakan saingan, Helen ingin menunjukkan semangat untuk bersaing secara sehat.

"Mereka senang sekali. Ternyata setelah dilibatkan mereka senang. Semangat ini menjadi semakin banyak. Aku percaya mereka di rumah pasti cerita ke keluarga dan temannya 'Eh jangan nyampah dong. Gue lagi ikutan kampanye jangan nyampah', kan bisa meluas semangatnya," ungkap Helen.

3 dari 3 halaman

Respect dengan Baduy

Kesepuluh desainer ini diwajibkan menggunakan tenun Baduy yang dapat dipadupadankan dengan karakter dan bahannya masing-masing.

"Jadi kalau diliat, Baduynya hanya touch off, tidak full kain tenun Baduy. Mau cuma kantongnya, mau jadi jacket, mau jadi stolanya saja. Terserah. Yang penting ada touch off-nya Baduy yang menunjukkan kalau kita respect sama Baduy. Baduy kan yang terkenal cuma 3, yaitu madu, tenun, dan gula arennya," ujar Helen.

Setiap kain dan pakaian yang terjual dari kesepuluh desainer ini, akan disisihkan sebesar 10 persen untuk biaya operasional kampanye "Melangkah dari Baduy menuju Indonesia Bersih". Di mana dana yang disisihkan tersebut akan dipergunakan untuk kegiatan kerja bakti di Baduy pada Maret 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini