Sukses

5 Makanan Paling Berbahaya bagi Bumi dan Penggantinya

Mari sayangi bumi lebih lagi di tahun 2018 ini dengan meminimalisasi atau perlahan mengganti 5 makanan ini, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Perubahan iklim yang cukup ekstrem mengakibatkan kerusakan parah saat badai tiba. Seperti yang terjadi di Texas, Florida, dan Karibia pada 2017 lalu yang porak-poranda terkena dampak badai Harvey, Irma, dan Maria. Ini membuat sebagian orang kembali berfokus pada perubahan iklim dan penyebabnya.

Melansir dari livestrong.com pada Kamis (4/1/2018), ternyata apa yang Anda makan memiliki pengaruh terhadap lingkungan yang sangat besar. Kemungkinan beberapa makanan yang Anda makan menciptakan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Makanan apa saja yang berbahaya bagi bumi? Simak informasinya berikut ini!

1. Domba

Daging domba didaulat sebagai bahan pangan yang paling berbahaya di dunia menurut Environmental Working Group. Daging domba dinilai sebagai bahan pangan yang paling buruk dalam menghasilkan emisi gas rumah kaca. Domba adalah binatang yang sangat berangin dan memiliki jejak karbon lebih tinggi 50 persen dari daging sapi.

Sebenarnya daging merah mengandung gas emisi. Untuk menggantinya, Anda bisa mengurangi porsi daging dan meningkatkan porsi sayuran. Anda juga bisa menggantinya dengan daging paha ayam organik yang dinilai lebih sehat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Daging sapi

Ketika berbicara tentang protein dan kalori, daging sapi merupakan salah satu sumber makanan yang paling tidak efisien. Menurut World Resources Institute, daging sapi memproduksi 20 kali lebih banyak gas rumah kaca daripada kacang. Geagan mengatakan bahwa gas metana yang 23 kali lebih memanaskan karbon dioksida.

Anda tidak perlu benar-benar berhenti mengonsumsi daging sapi. Cukup mengurangi saja dan menggantinya dengan daging sapi yang diberi makan secara organik. Atau menggantinya dengan baha pangan seperti jamur portobello.

3. Keju

Keju merupakan makanan dengan karbon padat. Karena makanan olahan susu masuk ke dalam daftar yang menghasilkan polusi seperti daging, menjadikan keju sebagai bahan pangan ketiga yang memiliki dampak lingkungan terburuk di dunia.

Anda bisa beralih dari keju yang terbuat dari susu menjadi keju yang terbuat dari kacang atau hummus, yakni makanan yang terbuat dari kacang chickpea dan saus tahini.

3 dari 3 halaman

4. Daging babi

Babi termasuk dalam golongan daging merah meski secara fisik warna daging ini adalah putih. Daging babi dinilai lebih ramah lingkungan daripada domba dan sapi.

Menurut World Resources Institute, daging babi memancarkan 3 kali lipat gas rumah kaca. Temuan Environmental Working Group menunjukkan bahwa pengolahan daging babi, seperti pemanggangan dan pembekuan memberikan kontribusi terhadap munculnya gas emisi. Hindari mengonsumsi daging babi olahan seperti daging asap dan ham karena bisa memicu kanker.

Anda bisa menggunakan nangka bakar dalam roti lapis. Selain itu, Anda juga bisa menggunkan tofu organik yang diolah menjadi tofu asap atau tofu teriyaki panggang.

5. Salmon

Salmon termasuk ikan yang kaya omega 3. Namun berdasarkan temuan Environmental Working Group, sebagian besar emisi gas rumah kaca ikan salmon berasal dari kombinasi pakan, listrik, dan pembakaran bahan bakar di pertanian. Ini tidak termasuk salmon liar yang terdapat di sungai.

Anda bisa mengganti salmon dengan telur organik yang menghasilkan gas emisi 60 persen lebih rendah dari salmon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.