Sukses

Jaga Kerukunan, Emak-Emak di Lumajang Ikut Festival Jenang Sapar

Emak-emak yang berjumlah ratusan memasak bersama jenang untuk Festival Nyapar untuk menjaga kerukunan

Liputan6.com, Jakarta Emak-emak di daerah Ditotrunan Lumajang Jawa Timur, mengikuti gelaran Festival Nyapar bareng atau membuat jenang sapar secara bersama-sama, Minggu (19/11/2017) petang. Dengan memakai pakaian adat jawa, ratusan emak ini memasak jenang sapar secara bersama-sama di Gang Ngadinem, kelurahan setempat.

Mereka membuat bola-bola kecil mutiara dari tepung ketan yang sudah diolah. Selain itu, ada bubur sum-sum yang menggugah selera.

Untuk menambah aroma, mereka memberi adonan jenang sapar dengan daun pandan dan nangka. Setelah warnanya berubah, jenang sapar siap untuk dikonsumsi. Agar lebih nikmat, jenang sapar yang sudah jadi disajikan di takir atau tempat khusus yang terbuat dari daun pisang.

"Lebih nikmatnya kita gunakan alas daun, sendoknya juga pakai daun biar aromanya lebih nikmat. Kita selalu menikmati tiap tahun, tapi untuk momen seperti ini baru pertama kali," kata Dewi, salah satu warga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disajikan dengan alas daun

Usai sesepuh desa berdoa, warga melanjutkan dengan Gembul Bujono atau makan bersama jenang sapar. Bagi warga, jenang sapar merupakan kuliner hasil kebudayaan masyarakat indonesia, yang mengakar sejak zaman Hindu dan era Wali Songo.

Hingga kini, jenang selalu hadir sebagai simbol ungkapan rasa syukur atas karunia hasil ciptaan Tuhan. Teksturnya yang kenyal dan lengket dapat diartikan sebagai sarana yang mampu membangun hubungan kebersamaan antar kerabat dan tetangga.

"Makanan ini bentuknya bulat-bulat kecil, banyak, kenyal dan lengket. Ini digambarkan oleh para sesepuh untuk persatuan dan ditambahi oleh kuah yang lengket, supaya warga bisa menjalin kerukunan bersama," tutur Joni Hidayat, Ketua RW 5 Kelurahan Ditotrunan Lumajang.

Nantinya, festival ini akan rutin dilakukan setiap tahunnya. selain untuk melestarikan adat, festival ini cukup ampuh untuk meningkatkan keakraban antar kerabat dan tetangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini