Sukses

10 Bali Baru Rampung, Target 20 Juta Wisman Mudah Tercapai

Presiden Joko Widodo mengatakan, target 20 juta wisman bisa tercapai jika 10 Bali baru digarap dengan cepat.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rapat terbatas kabinet yang membahas pengembangan 10 Bali baru di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo optimis target kunjungan 20 juta wisman pada 2019 bisa dicapai.

Optimisme itu tidak terlepas dari tren peningkatan wisman dari berbagai negara, termasuk China. Menunurut Presiden Jokowi, dari China saja ada 125 juta orang yang pergi berwisata ke luar negeri, yang separuhnya masuk ke Asia.

Presiden Jokowi juga menuturkan, dari jumlah wisman China yang berpergian ke luar negeri, mestinya sebagian memilih Indonesia sebagai tujuan wisata.

“Kalau 10 Bali baru digarap cepat, dengan diferensiasi yang berbeda antara destinasi yang satu dengan lainnya agar menarik. Ada yang menonjol keindahan pantainya, budayanya, danaunya, atau geopark-nya,” ungkap Jokowi, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Jumat (17/11/2017).

Presiden Jokowi meyakini, jika 10 Bali baru segera rampung, target kunjungan 20 juta wisman pada 2019 dapat dengan mudah dicapai. Target yang kita berikan ke menpar 20 juta itu bukan angka yang sulit dicapai. Kita lihat impact dari turisme ini ke mana-mana. Terutama ke usaha mikro kecil menengah, cinderamata, warung, restoran, itu semuanya dapat,” ungkap Jokowi

Lebih jauh dirinya menginstruksikan, dalam pengembangan Mandalika dan Danau Toba misalnya, aspek lingkungannya harus disiapkan. Jangan ada lagi lahan gundul, harus segera dilakukan penghijauan.

“Bangunan adat, jangan sampai dihilangkan diganti dengan arsitektur yang bergaya Spanyol atau Mediterania misalnya. Bangunan adatnya harus betul-betul kita perhatikan,” ungkap Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sinergi Semua Pihak

Presiden Jokowi mengharapkan semua kementerian dan lembaga terkait untuk menggarap sektor pariwisata secara bersama-sama. Baginya pembangunan pariwisata tidak bisa dilakukan oleh satu kementerian saja.

“Semua itu memerlukan kecepatan dalam merespons perkembangan pariwisata global yang begitu cepat. Pergeseran orang dari belanja brand ke travelling, kuliner, dan semacamnya harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ungkap Presiden Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.