Sukses

Sophia, Robot Tak Berhijab Berwarganegara Arab Saudi

Yuk berkenalan dengan Sophia, robot tak berhijab berwarganegara Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi telah memungkinkan terciptanya berbagai hal menakjubkan. Salah satunya adalah robot. Baru-baru ini, ada kabar yang cukup mengejutkan mengenai robot berbentuk manusia buatan perusahaan Hanson Robotics. Robot berwujud perempuan dengan nama Sophia resmi mendapat kewarganegaraan.

Negara apa yang memberikannya? Salah besar jika Anda berpikir negara Amerika, Jerman, Rusia, Jepang, Korea, atau Cina. Negara pemberi kewarganegaraan untuk Sophia adalah Arab Saudi.

Sophia memiliki kemampuan untuk membuat ekspresi wajah dan berbincang. Kehebatan ini dipamerkannya secara perdana pada konferensi Future Investment Initiative di Riyadh.

“Saya merasa sangat terhormat dan bangga atas penghargaan unik ini. Ini adalah momen bersejarah di mana robot mendapat kewarganegaraan,” ucap Sophia yang diikuti dengan tepuk tangan para peserta konferensi, seperti dilansir dari halaman ABC News pada Jumat (27/10/17).

Bukan hanya apresiasi, apa yang terjadi seputar robot Sophia pun menuai kontroversi. Hal ini lantaran Sophia mendapat hak sipil yang lebih banyak ketimbang perempuan Arab Saudi lainnya. Salah satu contoh jelasnya adalah pakaian Sophia yang tidak mengikuti standar modest wear di negara tersebut. Ia tampil di publik tanpa mengenakan hijab. Ia juga tak hadir dengan pengawal laki-laki, padahal merupakan aturan hukum Arab Saudi bahwa perempuan harus ditemani suami atau saudara laki-lakinya saat beraktivitas di ruang umum.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sophia

Warganet pun merespon fenomena ini dengan ragam reaksi. Di Twitter, salah satu tagar yang populer terkait hal ini adalah #Sophia_demands_the_repeal_of_guardianship. Ada pihak yang bahkan khawatir jika nantinya robot tersebut malah akan mengalami nasib serupa dengan perempuan Arab Saudi lainnya yang memiliki keterbatasan-keterbatasan hak dalam menjalani kehidupannya.

Perkembangan zaman tampaknya semakin menuntut Arab Saudi dan negara-negara lain yang membatasi ruang gerak perempuan, untuk mengkaji ulang berbagai aturan hukum mengenai hak-hak perempuan. Perlahan, langkah maju pun telah diambil. Salah satu perwujudannya adalah perintah Raja Salman untuk merevisi aturan menyetir mobil bagi perempuan yang dinyatakan beberapa waktu lalu. Raja Salman meminta agar perempuan Arab Saudi bisa mendapat surat izin mengemudi.

Bio In God Bless

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.