Sukses

Pindah Kerja dan Memulai Karier di Bidang Baru? Siapkan 5 Hal Ini

Liputan6.com, Jakarta Malas berangkat kerja? Selalu gagal memenuhi target? Mungkin inilah saatnya untuk pindah kerja dan menekuni karier di bidang baru. Sebagai karyawan, pindah kerja ke perusahaan baru pasti menjadi tantangan yang menarik sekaligus menegangkan. Tantangan itu makin besar ketika memutuskan pindah ke bidang baru. Dari awalnya di bidang periklanan, lalu terjun ke industri perbankan, misalnya. Selain harus beradaptasi dengan rekan-rekan kerja baru, pekerjaan harian yang harus diselesaikan pun berbeda.

Makanya, keputusan pindah kerja dan menekuni bidang baru sering kali sulit diambil. Meski begitu, terkadang jalan inilah yang mesti ditempuh demi menyelamatkan karier. Berikut beberapa tips dari DuitPintar.com yang mungkin bisa diterapkan ketika hendak pindah kerja ke industri baru.

1. Ketahui basic knowledge bidang baru

Tak perlu menjadi pakar di bidang baru yang akan ditekuni. Cukup ketahui pengetahuan dasar alias basic knowledge di industri tersebut. Perbanyak baca-baca buku tentang bidang yang akan digeluti. Browsing internet juga diperlukan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya. Yang tak kalah penting, banyak bergaul dengan orang-orang di industri tersebut agar lebih dekat dengan lingkungan kerja yang baru. Misalnya sebelumnya jadi sales asuransi, kemudian pindah jadi sales eksekutif perusahaan media massa. Selain teknik marketing, Anda harus memahami kode etik jurnalistik agar pemasaran yang dilakukan tetap berjalan di koridor yang benar.

2. Bener-bener berkomitmen

Kalau pindah kerja ke bidang baru, jangan setengah-setengah. Mesti berkomitmen sepenuhnya sehingga pengorbanan tak sia-sia. Coba karier di bidang sebelumnya dijadikan bahan evaluasi. Dari situ, tingkatkan level kemampuan diri agar lebih berhasil di dunia kerja yang baru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Siap mulai dari nol

Berhubungan dengan poin nomor dua, komitmen itu diwujudkan dengan kemauan memulai karier dari nol lagi. Misalnya sebelumnya jadi supervisor, sekarang mungkin jadi staf dulu. Sambil bekerja, teruslah belajar agar karier tak terhambat. Karena merangkak dari bawah lagi, ada kemungkinan gaji pun lebih rendah daripada sebelumnya. Kita mesti siap bila memang itulah yang terjadi. Kalau benar-benar berkomitmen, gaji pasti bertambah seiring dengan prestasi kerja.

4. Mau menerima kritik

Sebagai bagian dari pembelajaran, kritik pasti datang. Tugas kita adalah menerima kritik tersebut dan menjadikannya motivasi perbaikan diri. Namun bukan mustahil kritik itu berupa celaan dari orang tertentu. Tak perlu tersinggung, biarkan kritik itu masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri. Kita hanya perlu memilah mana kritik yang kira-kira memang penting dan mana yang cuma bully.

5. Tidak gengsi

Kemampuan untuk beradaptasi diperlukan ketika bergelut dengan lingkungan kerja yang baru. Agar adaptasi lancar, buang jauh-jauh rasa gengsi. Jaim alias jaga image juga tidak perlu dilakukan. Terbuka saja, sebisa mungkin cari kenalan baru sebanyak-banyaknya. Tapi jangan sampai terlalu supel juga. Bisa-bisa dianggap SKSD atau sok kenal sok dekat, dan nanti malah dijauhi. Sejatinya, setiap lingkungan kerja memberikan peluang bagi kita untuk berkembang dan mencerahkan masa depan. Namun kadang peluang itu tertutup oleh pihak lain atau tidak kelihatan karena faktor tertentu. Dalam kondisi seperti itu, pindah kerja dan menekuni bidang kerja lainnya bisa jadi solusi. Namun bukan berarti setelah pindah kerja, lalu karier langsung moncer. Semuanya kembali kepada kita, mampu atau tidak mengasah diri untuk memberikan kinerja yang super dan melapangkan perjalanan karier.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini