Sukses

Bertemu dengan Jodoh dari Kencan Online, Mengapa Tidak?

Sejumlah orang yang berhasil bertemu pasangannya melalui kencan online menceritakan kisahnya.

Liputan6.com, Jakarta Bertemu dengan jodoh melalui kencan online mungkin masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Kekhawatiran bertemu dengan orang yang salah hingga anggapan negatif mungkin menghantui Anda mengikuti aplikasi kencan online.

Meski demikian, ada pula orang yang berhasil menemukan kencan online. Berawal dari iseng, hingga benar-benar serius mencari jodoh melalui kencan online, jika berhasil hal ini tentu saja menjadi sebuah kisah menarik.

Dengan zaman yang makin digital, sebenarnya berkenalan dengan orang baru melalui internet tidak aneh lagi. Namun, untuk urusan asmara mungkin masih belum banyak orang mencobanya untuk hubungan yang lebih serius.

Namun tidak bagi Viana (26) yang menemukan pasangannya melalui aplikasi kencan online. Ia menjalin hubungan yang serius dari pertemuannya dengan seorang pria dari aplikasi itu. Bahkan ia dan pasangannya berencana melangsung pernikahannya tidak lama lagi.

"Awalnya memang aku hanya iseng-iseng, buat teman mengobrol saja. Tapi lama-lama ketemu juga yang nyambung dan mulai menjalin hubungan serius setelahnya," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (19/10/2017).

Hubungan yang dibinanya terbilang cepat hingga melaju ke pelaminan. Sejak berkenalan dengan pasangannya pada November 2016, ia bertunangan beberapa bulan kemudian.

Namun, ia juga mengaku pasangannya yang sekarang tidak langsung ditemuinya ketika ia mulai bergabung di aplikasi kencan online. Perlu waktu sekitar satu tahun hingga ia menemukan orang yang tepat.

"Tentu saja nggak langsung. Beberapa kali aku sempat bertemu orang lain, sempat baper juga, tapi memang nggak work out. Jadi ya, jangan dipaksakan. Terus saja main sampai ketemu orangnya," ujar wanita yang berprofesi sebagai penulis ini.

Hana (24) juga bertemu pasangannya melalui aplikasi kencan online. Namun sejak awal ia memang berniat mencari jodoh. Menurut dia, waktunya untuk bergaul mencari jodoh sangat kurang. Maklum saja, ia merupakan karyawan bank yang bekerja dari pagi hingga malam. Banyak waktunya juga dihabiskan di jalan, mencari jodoh dilakukan melalui internet.

Saksikan juga video menarik berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stigma Negatif

"Mau nggak mau harus begitu, kan? Aplikasi kencan online memudahkan kita untuk berkenalan dengan orang-orang potensial di sekitar kita. Aku pun kalau nggak pakai aplikasi kencan, nggak mungkin bertemu dengan calonku sekarang," tuturnya.

Meskipun bertemu pasangannya melalui aplikasi kencan online, baik Viana maupun Hana mengakui mereka masih menemukan stigma negatif orang-orang yang tergabung di dalamnya. Apalagi di Indonesia yang masih menganggap tabu kencan online.

Misalnya ketika melihat ada aplikasi kencan online di ponsel mereka, orang langsung menganggap itu sesuatu yang sebaiknya tidak dilakukan. Orang yang bermain aplikasi kencan online hanya mereka yang mencari kesenangan sesaat.

Namun mereka tidak mengambil pusing stigma tersebut. Toh, pada akhirnya mereka bertemu dengan pasangan serius mereka. 

"Aku menganggap aplikasi kencan online sama saja seperti media sosial. Kita membentuk image dari sana, bertemu orang yang menarik, dan memperluas pergaulan," ujar Viana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.