Sukses

Intip Cara Pembuatan Kain Batik Terap ala Pembatik Malaysia

Seperti apa cara pembuatan kain batik terap?

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak kenal batik, kain tradisional dengan motif unik yang dibuat dengan berbagai macam teknik merupakan warisan budaya dari beberapa daerah di Indonesia. Namun tahukah Anda, ternyata batik tidak hanya bisa di jumpai di Indonesia?

Dilansir dari Star2, Senin (16/10/17), pengerajin batik juga dapat Anda temukan di negara tetangga, yakni Malaysia. Di negara ini, batik tradisional mereka dinamakan dengan batik terap atau batik cap. Batik terap merupakan batik yang menggunakan blok cap untuk menghasilkan berbagai motif yang diinginkan. 

 

Batik Terap We do not believe in randomness. So when we connected with @nysakapas, we knew we had to visit her. We set all our affairs aside and travelled to a quiet village on the east coast. An urbanite, @nysakapas met the love of her life under a duku tree here and within months, packed her bags and made it her new home. Troubled by the dying craftsmanship of batik terap, she took it upon herself to learn this art. What began as a concern bloomed into a passion and subsequently, into a social enterprise. Now, she makes batik with the help of her neighbour and a young villager who had to quit school due to poverty, and occasionally, her two bubbly sons. She lives in Kampung Serada, a special and a blessed place beneath a sleepy facade. This is an initiative we feel strongly about and we hope you do too. #batik #batikterap #kampungserada

Sebuah kiriman dibagikan oleh Embara (@embara_org) pada

Haniza Hisham, seorang pengrajin batik terap mengungkapkan bahwa, setidaknya ia memerlukan waktu lebih kurang sekitar lima hari untuk membuat selembar kain batik dengan menggunakan metode tradisional terap atau canting.

Proses pembuatan batik terap

Pada hari pertama, kain polos dicuci dengan menggunakan tangan untuk menghilangkan kotoran yang ada. Setelah itu, kain tersebut dikeringkan di bawah sinar matahari. Kemudian kain direnggangkan secara rata pada sebuah alas sebelum proses membatik dimulai.

Di hari kedua dan ketiga, kain yang sudah kering tadi dicap dengan blok batik terap menggunakan lilin atau dilukis dengan tangan menggunakan canting. Pada proses inilah dibutuhkan kesabaran, ketekukan dan kecermatan agar hasil gambar sempurna. Selain itu juga dibutuhkan kecepatan tangan karena proses pembuatan dilakukan dengan menggunakan lilin panas.

 

Pada hari keempat, kain yang sudah dicap atau dilukis tadi, akan dicelupkan ke dalam pewarna. Tahap terakhir di hari kelima adalah merebus kain batik. Kain lilin tadi dicelupkan ke dalam air mendidih dan diaduk perlahan untuk melonggarkan lilin. Setelah beberapa menit, kain diangkat lalu dicuci dengan menggunakan air hingga bersih untuk menghilangkan kelebihan zat warna dan lilin.

Setelah semuanya dipastikan bersih, kain kemudian digantung hingga kering di tempat yang teduh.

(Latifah Gusri)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.