Sukses

Fashion Week Musim ini Paling Beragam Sepanjang Sejarah

Kini model yang berlenggak-lenggok di panggung mode dunia kian beragam. Model bertubuh terlalu kurus dan berkulit putih tak lagi mendominasi

Liputan6.com, Jakarta Sudah sejak lama dunia fashion menjadi salah satu kiblat tren kecantikan. Namun sayangnya, industri mode kerap dikritik lantaran menyajikan citra kecantikan yang kurang beragam. Wilayah tersebut sering dicap tidak cukup apresiatif terhadap kecantikan non-kulit putih dan tubuh berlekuk.

Lambat laun industri gaya busana ini tampaknya mulai menanggapi kritik-kritik itu secara lebih serius. Fashion Week musim ini, yang berlangsung pada bulan September 2017, menjadi ajang pembuktiannya. Melansir halaman Refinery29 pada Senin (16/10/2017), Fashion Week di ibu kota mode New York, London, Milan, dan Paris pada musim ini merupakan yang paling beragam sepanjang sejarah.

Dari total 266 show ternama di empat kota tersebut, sebanyak 30,2% modelnya memiliki kulit berwarna, Terjadi peningkatan sebanyak 2,3% dari tahun lalu, New York dinobatkan sebagai yang paling beragam. Penting untuk dicatat juga bahwa untuk pertama kalinya dalam ratusan tahun sejarah mode, baru pada musim ini Louis Vuitton membuka show-nya dengan model kulit berwarna.

Model bertubuh kurus dan berkulit putih tak lagi mendominasi

Beberapa peragaan busana yang sangat inklusif dalam hal ras pada musim ini adalah Kenzo, Sophia Webster, Ashish, Chromat, dan Tome. Bukan hanya dalam hal rasa, persentase peningkatan keberagaman juga terjadi dalam hal ukuran tubuh. Ada sebanyak 93 kemunculan model bertubuh curvy pada musim ini. Terjadi kenaikan dari musim sebelumnya yang hanya 30 model. Lagi-lagi yang paling dominan dalam hal ini adalah New York.

Model bertubuh plus seperti Ashley Graham, Candice Huffine, Sabina Karlsson, dan Natalie Notenboom tampil pada catwalk yang sama dengan model langsing seperti Bella Hadid, Kendall Jenner, dan Kaia Gerber. Untuk perihal gender, sebanyak 45 transgender tampil pada musim ini. Ini merupakan peningkatan yang cukup tajam dibanding musim lalu yang hanya 12 model.

Selain itu, pada hal usia, sebanyak 27 model pada musim ini berusia 50 tahun, lebih banyak 6 model dibanding tahun sebelumnya. New York kembali merajai hal ini. Semua data ini menunjukkan perkembangan mode ke arah yang lebih positif dan menjaga asa agar dunia fashion bisa menjadi semakin beragam dan inklusif.

Bio In God Bless

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini