Sukses

Bulan Depan Akan Ada Batam Open Piano Competition

Sampai Jumpa di Batam Open Piano Competition 22-23 Oktober 2017

Liputan6.com, Bali Enam pianis muda asal Singapura terpaksa batal tampil di Bali Open Piano Competition 2017 pada 23-24 September 2017. Meskipun mereka sudah membeli tiket pesawat dan reservasi hotel sejak H-1, untuk seluruh keluarga dan supporter-nya.

Mereka memutuskan untuk batal datang karena merasa khawatir akan aktivitas Gunung Agung Bali yang dikabarkan sedang aktif. Keenam pianis itu adalah Megan Phuan Zhiyan, Ryan Phuan Yanming, Sophie Keong Zhi Ling, Jamie Michael Lam, Kate Lairen Lam, dan Tan Yu Ching Clare.

"Mereka akan kami berikan kesempatan untuk tampil di Batam Open Piano Competition 2017, bulan depan, 21-22 Oktober. Di sana akan banyak pianis-pianis Singapura yang ikut berkompetisi," ujar Panitia Pelaksana, Eleonora Aprilita, di Bali.

Kesuksesan kompetisi piano di Bali itu cukup memberi kepercayaan diri, karena tahun lalu juga digelar kegiatan yang sama di Pulau Dewata. Bali Open Piano Competition 2017 itu sendiri resmi ditutup pada Minggu (23/9) sore di Ballroom Padma Resort, Legian, Bali. "Sampai jumpa di Batam, 21-22 Oktober 2017," ucap Eleonora.

Selama dua hari penyelenggaraan, ajang tersebut diikuti 150 peserta dari berbagai negara dan lebih dari 1.000 pengunjung. Mereka hadir untuk melihat penampilan berbagai pianis muda berbakat sekaligus berlibur di Pulau Dewata.

Antusiasme yang tinggi dari peserta juga pengunjung menunjukkan bahwa musik piano, khususnya klasik semakin populer di kalangan anak muda. Tidak hanya itu, hal ini juga menunjukkan bahwa pertunjukan musik piano menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan high end dan keluarga.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Bali, I Ketut Astra, menyambut baik terselenggaranya Bali Open Piano Competition 2017 bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan OpusNusantara itu. Sebagai daerah wisata, Bali sangat tergantung dengan adanya acara-acara berkelas seperti ini yang dapat memantik kehadiran wisatawan kelas atas.

"Bali sangat tergantung acara seperti ini, untuk itu kami atas nama pimpinan di Dinas Pariwisata Provinsi Bali sangat mengapresiasi dan penghargaan tinggi bagi Kementerian Pariwisata atas terselenggaranya acara ini. Juga untuk panitia dan juri," kata dia.

Kegiatan atau kompetisi ini dikatakannya menjadi daya tarik minat khusus yang ada di pariwisata. "Kami juga sangat mendorong kegiatan ini menjadi event tahunan sehingga para pianis bisa lebih mempersiapkan diri lebih lama untuk sisi kompetisi dan liburannya," ujar Ketut.

Meskipun penyelenggaraan acara ini berlangsung di tengah meningkatnya aktivitas vulkanis Gunung Agung, acara tetap berjalan baik. Wisata di Bali berdetak seperti biasanya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Kondisi saat ini adalah masalah alam. Tapi kita bisa lihat wisatawan ke Bali tetap saja tidak ada halangan, tidak ada hambatan. Karena yang diberi batasan adalah yang di sekitar kawasan Gunung Agung saja sedangkan (daerah wisata) yang lain jalan terus. Di bandara (Ngurah Rai) tidak ada pengurangan penerbangan," ucap Ketut.

Hal senada dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Promosi Wisata Buatan, Kementerian Pariwisata, Ni Putu Gayatri. Secara umum, ia mengatakan bahwa kegiatan wisata dan kegiatan masyarakat Bali pada umumnya hingga Minggu (24/9/2017) malam berjalan normal. Wisatawan-wisatawan masih menikmati liburannya di Bali.

"Secara umum belum ada pengaruhnya. Walaupun pemberitaan akan aktivitas vulkanis Gunung Agung sangat intens," kata Gayatri.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengingatkan para wisatawan untuk tetap waspada. Ia meminta wisatawan tetap mengikuti saran dan anjuran yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah.

"Termasuk menghindari daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak seandainya terjadi erupsi," ujar Arief.

Ia pun meminta kepada masyarakat Bali dan seluruh Indonesia untuk sama-sama berdoa agar senantiasa diberi keselamatan. Tim Crisis Center Kemenpar sendiri juga terus memantau menit per menit perkembangan situasi di Bali.

Ketua Dewan Juri Bali Open Piano Competition 2017, Hendrata Prasetia, mengatakan bahwa antusiasme peserta terhadap kompetisi piano di Tanah Air semakin meningkat. Hal ini terlihat dari dua hari penyelenggaraan kompetisi piano di Bali itu.

"Antusiasmenya meningkat. Hal ini juga menunjukkan sebaran kegiatan kompetisi piano sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Jika tadinya hanya berpusat di Pulau Jawa, tapi kini juga ke Sumatera dan Bali," ucapnya.

Dalam proses penilaian, Hendrata mengatakan, para juri melakukan penilaian terhadap unsur akurasi, teknik, musikalitas, dan pembawaan. Teknik yang bagus jika tidak didukung dengan pembawaan yang baik, maka tidak akan terlihat bagus. "Tapi secara umum kualitas dan kuantitasnya meningkat," kata Hendrata.(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini