Sukses

Nikmati Eksotisme Danau Toba Lewat Toba Cross Run 2017

Nikmati Eksotisme Danau Toba Lewat Toba Cross Run 2017

Liputan6.com, Medan Eksotisme Danau Toba bakal kembali memukau para wisatawan. Kali ini, pesona kawasan yang sedang dipersiapkan menjadi ’10 Bali Baru’ ini akan membius wisatawan lewat Toba Cross Run (TCR) yang digelar Sabtu (28/10/2017). Para peserta akan beradu ketahanan fisik sambil menikmati keindahan danau terbesar kedua di dunia itu.

Toba Cross Run 2017 sendiri bukan even sembarangan. Even sport tourism ini telah dinobatkan sebagai event berkelas internasional oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia (RI), Arief Yahya, pada 21 Maret 2017, saat peluncuran Calender of Event Danau Toba. Selain itu, even ini merupakan rangkaian Toba Internasional Detour 2017 yang diciptakan Komunitas Horas Halak Hita (H3). Kegiatan tersebut memadukan olahraga dan wisata Danau Toba. 

Selain menguji ketahanan fisik, peserta lomba bisa menikmati panorama Danau Toba yang sangat indah, mulai perbukitan, pedesaan, pantai, hingga nuansa sejuk, bakal menemani ayunan langkah kaki setiap pelari.

Di saat bersamaan, TCR 2017 juga mengajak para peserta untuk menikmati suguhan kekayaan budaya hingga kuliner Sumatera Utara. Ini sekaligus memberikan edukasi mengenai sosial budaya Sumatera Utara, khususnya daerah wisata Danau Toba.

“Kami telah merancang Toba Cross Run 2017 sebaik mungkin agar peserta lari dapat merasakan keindahan perbukitan Toba dengan aman dan nyaman. Peserta akan mendapatkan pengalaman berlari bernuansa alam yang bersih dan sejuk, tentu saja dengan latar belakang keindahan Danau Toba,” ujar Lexi Rohi, selaku Ketua Pelaksana Toba Cross Run 2017, Rabu (20/9/2017).

Rute larinya pun diatur sedemikan rupa. Semua peserta, diajak menerabas tiga kawasan kabupaten sekitar Toba, yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Tapanuli Utara. Ketiga kabupaten tersebut merupakan rute utama yang akan dilintasi pelari. Dari titik kabupaten tersebut, keindahan danau kaldera terbesar di dunia itu akan terpancar dengan jelas dan akan memanjakan mata peserta TCR 2017. Bahkan, bagi yang masih ingin berlama-lama menikmati nuansa alam Danau Toba, panitia TCR 2017 sudah mempersiapkan camping ground.

"Sebelum berlari, peserta akan berkemah di halaman gereja tertua di Balige yang bahan bangunannya terbuat dari kayu. Dengan luas sekitar 1,5 hektare, lokasi ini menjadi spot yang bagus untuk berkemah. Bentuk bangunannya yang unik dan klasik juga bisa dijadikan spot berfoto oleh peserta. Setelah selesai berlari, peserta akan merasakan pengalaman berkemah lebih baik dan dapat merasakan sejuknya semilir angin dari perbukitan di Taman Sipinsur," ucap Lexi.

Berdasarkan standar lomba lari jarak jauh, Toba Cross Run termasuk dalam kategori ultra karena melewati standar lomba lari marathon (42,2 km). Pilihannya ada tiga kategori lari jarak jauh. Pertama, kategori 55 km. Di kategori ini, peserta akan menerabas rute Balige, Toba Samosir, Taman Sipinsur, dan Humbang Hasundutan. Setelah itu, 25 km, di mana peserta akan menjelajah rute Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Taman Sipinsur, dan Humbang Hasundutan. Satu kelas lainnya diisi kategori 5 km. Rute pendek ini akan menapaki jalur Taman Sipinsur dan Humbang Hasundutan.

"Taman Sipinsur berjarak sekitar 7 km dari tepi Danau Toba. Dari Taman Sipinsur, dengan ketinggian 1.400 mdpl, akan tampak jelas birunya air Danau Toba yang juga dihiasi dengan hijaunya rerumputan bukit serta pohon pinus yang membuat suasana teduh dan sejuk. Sambil lintas berlari, peserta juga akan disuguhkan pemandangan Pulau Samosir," kata Lexi.

Untuk dapat berpartisipasi dalam TCR 2017, peserta dikenakan biaya registrasi mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu. Dengan total hadiah sebesar Rp 82 juta, peserta akan mendapatkan BIB Number, medali finisher, fasilitas berkemah selama 2 malam, serta transportasi shuttle lokal ke tiga lokasi. “Pendaftaran akan dibuka hingga 5 Oktober 2017. Pendaftaran dan informasi selengkapnya mengenai Toba Cross Run 2017 bisa diakses melalui situs resmi www.tobacrossrun.com," ujar Lexi.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyebutkan bahwa sport event itu direct impact-nya kecil, hanya 10 persen. Namun, media value-nya besar. Terlebih lagi, venue-nya di Danau Toba yang sudah ditetapkan menjadi menjadi 10 destinasi prioritas Kemenpar. “Even ini memiliki medan yang cukup berat, tetapi bagi para runner dunia, ini sangat asyik dan penuh tantangan, serta media value-nya tinggi,” ucap Arief.

Dirinya mengajak netizen dan seluruh masyarakat untuk berpartisipasi di event Toba Cross Run 2017. Treknya menantang, alamnya bagus, dan di even ini semua peserta bisa menyaksikan kombinasi antara langit biru dan pepohonan hijau di Danau Toba. "Silakan ikut lari di Toba Cross Run 2017 ini. Ke sana juga sudah mudah karena Bandara Internasional Silangit sudah beroperasi penuh," kata Arief. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.