Sukses

6 Mitos Diet yang Menyesatkan

Jangan percaya dengan 6 mitos seputar diet berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Sejatinya, diet bukanlah upaya mengurangi makan, melainkan mengatur pola dan asupannya agar jadi lebih baik. Adapun yang dikurangi adalah makan makanan yang tidak sehat.

Meski sudah ada ratusan penjelasan dokter yang disertai artikel-artikel kesehatan di Internet tentang diet, kesalahan diet masih kerap terjadi. Penyebabnya pun beragam, mulai dari minimnya pengetahuan tentang kesehatan, salah asupan, dan lainnya.

Nah bagi Anda yang sedang menjalani atau baru mau menjalani pola diet sehat, ketahuilah 6 mitos diet yang menyesatkan. Yuk, simak ulasannya dari DuitPintar.com ini:

1. Susu kedelai lebih baik ketimbang susu sapi

Susu kedelai memang cukup populer di kalangan vegetarian karena berbahan dasar tumbuhan. Susu tersebut juga kaya akan protein, rendah lemak, dan tidak mengandung kolestrol.

Namun kandungan kalsium yang ada di susu kedelai hanya seperempat dari susu sapi. Satu cangkir susu sapi memberikan 30 persen kebutuhan kalsium harian orang dewasa. Susu sapi juga kaya akan enzim dan berisi 22 asam amino esensial, termasuk fosfat.

Kekurangan kalsium justru bisa membuat tubuh kita menjadi lemah, dan berpotensi terkena osteoporosis di masa depan dan penyakit kelainan tulang lainnya. 

2. Buah yang manis tidak baik karena kandungan gulanya

Gula yang ada dalam buah adalah gula alami dan tidak bisa disamakan dengan gula buatan. Sebelum menolak buah manis karena sarat gula, ketahui dulu berapa kandungan gula di masing-masing buah. Setelah tahu kandungannya, pahami juga kebutuhan gula yang ideal.

Bila dokter menganjurkan Anda untuk diet gula, pilihlah buah-buahan dari keluarga beri yang memang tidak terlalu banyak mengandung gula.

3. Semakin rendah karbohidrat semakin baik

Karbohidrat adalah nutrisi yang berfungsi sebagai penyedia energi dalam tubuh. Tubuh kita akan memecah karbohidrat jadi gula, serat, dan pati. Kalau kita tergolong individu yang tidak aktif berolahraga, kelebihan karbohidrat jelas bisa membuat gemuk.

Makanya tak sedikit dari kita yang menjalani diet karbohidrat. Bahkan banyak juga yang sama sekali tidak mengkonsumsi karbohidrat. Tapi tahu tidak akibatnya kalau kekurangan karbohidrat? Anda bisa lemah dan lesu, serta mudah terserang penyakit.

4. Kalau sedang diet, tidak boleh makan malam

Anggapan ini juga seringkali kita dengar. Bahkan ada yang berani hanya makan dua kali sehari tanpa makan malam dengan alasan sedang diet. Tapi, apakah hal ini tepat untuk dilakukan?

Di malam hari, proses pembakaran kalori memang lebih lambat. Tapi menurut pakar nutrisi Jaime Mass, jika asupan kalori per hari lebih besar daripada yang dikeluarkan, tetap saja berat badan bertambah. Jadi ini bukan perkara kapan waktu makannya, tapi jumlah kalori yang masuk.

Selama tidak melebihi batas asupan kalori, yaitu 1.800 hingga 2.000, makan malam sah-sah saja kok. Santap saja roti gandum, buah-buahan, salad, atau telur rebus untuk makan malam. Dengan perut kenyang, tidur pun jadi pulas.

5. Lemak tidak baik untuk tubuh

Lemak memang bersifat hidrofobik, jadi tak mudah larut dalam tubuh. Dan kalau jumlahnya berlebihan, akan menumpuk dan menyebabkan obesitas. Tapi jangan salah, lemak bisa jadi sumber energi dan membantu penyerapan vitamin E, D, dan A.

Konsumsilah lemak tak jenuh yang bisa membantu kesehatan jantung. Lemak itu bisa didapat dari makanan yang mengandung omega 3 dan omega 6 atau kacang-kacangan, alpukat, dan biji bunga matahari.

6. Kalau diet tidak boleh ngemil

Jangan pernah sepelekan camilan atau makanan selingan yang biasa dikonsumsi menjelang makan siang atau malam. Camilan yang sehat tentu bisa menstabilkan tekanan darah, kadar gula, menambah energi, asupan gizi, dan menjaga kekebalan tubuh.

Tapi, perhatikan juga jenis camilannya. Kalau ngemilnya kue-kue manis, keripik dengan kadar MSG tinggi atau yang super pedas ya sama saja bohong. Pilihlah camilan sehat seperti buah-buahan atau salad.

Mulai sekarang yuk ubah pola diet Anda jadi lebih sehat. Jangan lupa, konsultasikan program diet yang Anda pilih dengan dokter ahli.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.