Sukses

Kepulauan Riau Siapkan "Sport Tourism" Lebih Besar

Bangga Speed Kemenpar, Kepri Siapkan Sport Tourism Lebih Besar

Liputan6.com, Batam Konsentrasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terhadap berbagai event di daerah mendapatkan apresiasi dari para industri pariwisata dan pemerintah daerah. Salah satunya dari lokasi perhelatan Nongsa Challenge 2017 yang digelar di Nongsa, Batam, Minggu (27/8/2017).

"Ini memang event yang ketiga kalinya, tetapi dari tahun ke tahun ada perbedaanya, terutama adalah kecepatan Kemenpar dalam merespons event, dan yang paling terasa di masa kepemimpinan Pak Menpar Arief Yahya ini adalah, kehadiran Kemenpar bersama kami industri di daerah, sekarang Kemenpar hadir dan Kemenpar bersama kami lebih erat dengan tujuan yang sama," ujar General Manager Turi Beach by Nongsa Resort, Sumantri Endang, yang tempatnya dijadikan lokasi finish perhelatan yang diikuti oleh 18 negara tersebut.

Pria yang biasa disapa Endang tersebut, akan sekuat tenaga terus berkoordinasi dengan pihak manapun untuk terus menjaga atraksi yang ada di Pulau Nongsa dan Batam. Namun, dengan speed dan hadirnya Kemenpar saat ini, pihaknya amat sangat terbantu.

"Jadi kita lebih bersemangat, tahun depan akan kami setting agar mereka lebih lama tinggal di Batam, dan tentunya membawa keluarga, sehingga lebih banyak waktu meng-explore Batam," ucap Sumantri.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Provinsi Kepulauan Riau, Boeralimar. Ia mengatakan, pihaknya siap menggolkan target Kemenpar, yaitu pada 2017 ini bisa mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pada 2019 bisa masuk 20 juta wisman.

"Perhatian dan dukungan Kemenpar sudah luar biasa, maka dari itu kami juga harus bisa merealisasikan target kami dengan baik. Ke depannya, Kepri akan mempersiapkan sport tourism lebih besar, skala internasional tapi digelar di kepulauan Riau. Konsepnya akan segera kami rumuskan," kata Boeralimar.

Dia melanjutkan, Kepulauan Riau (Kepri) memiliki banyak event sport tourism yang digelar sebagai bagian dari crossborder. Berbagai acara itu antara lain, Tour de Beleirang, Bintan Triathlon, Tour de Bintan, dan sebagainya.

"Jadi semua Kabupaten bersatu untuk pelaksanaan satu sport tourism. (Kabupaten) yang besar, seperti Bintan, Tanjung Pinang, Nongsa, dan Batam bisa bersama-sama bersatu untuk event ini. Ini akan segera kami realisasikan," ujar Boeralimar.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Kemenpar, Hendry Noviardi, mengatakan bahwa Indonesia akan terus memiliki peluang besar mengembangkan sport tourism saat ini.

Terlebih lagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games, even olahraga terbesar di kawasan Asia pada 2018. Asian Games 2018 harus menjadi mementum untuk menggerakkan setiap insan olahraga dan pariwisata mengembangkan lebih serius sport tourism di Indonesia.

"Banyak kajian yang membahas adanya korelasi jangka pendek maupun jangka panjang antara penyelenggaraan even olahraga terhadap pertumbuham ekonomi suatu daerah atau negara, terutama kaitannya dengan pembangunan infrastruktur dan penyerapan tenaga kerja di suatu negara. Sport tourism itu dampaknya sangat hebat," ucap Esthy.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menambahkan, jika membuat event berskala internasional, para peserta dan wisatawan juga harus disajikan fasilitas kelas internasional, destinasi-destinasi tempat penyelenggaraan event sport tourism itu juga harus bersolek menyambut wisatawan.


(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini