Sukses

Mengenal Totopong, Penutup Kepala Khas Sunda yang Stylish

Totopong bisa bertransformasi menjadi tujuh bentuk yang dahulu melambangkan strata sosial dan profesi.

Liputan6.com, Jakarta Jika di Jawa ada Blangkon dan Bali ada Udeng-Udeng, maka masyarakat Sunda mengenal Totopong atau Iket sebagai penutup kepala pelengkap baju adat. Namun berbeda dengan Blankon dan Udeng-Udeng yang bentuknya sudah ajeg dan tidak bisa berubah, Totopong ternyata punya tujuh bentuk yang bisa diubah-ubah.

Achmad Hidayatullah, salah seorang dari komunitas Sindang Barang kepada Liputan6.com, Sabtu (26//8/2017) mengatakan, nama Totopong dikenal oleh masyarakat Bogor hingga ke Sukabumi, namun beberapa daerah lain di Jawa Barat mengenal penutup kepala ini dengan sebutan “iket”.

“Totopong sebenarnya kain batik Sunda ukuran sekitar 50x50 centimeter. Bisa dibentuk jadi 7 bentuk yang beda-beda. Nah, dulu mah itu melambangkan profesi, strata juga. Bentuk adipati beda sama bentuk petarung,” ungkap Achmad.

Tujuh bentuk Totopong sendiri antara lain bentuk Barangbang Semplak, Parekos Nangka, Parekos Jengkol, Tutup Liwet, Lohen, Porteng, dan Kole Nyangsang. Seiring berjalannya waktu, beragam bentuk Totopong bisa dikenakan siapa pun sebagai pelengkap baju adat Sunda, yaitu Baju Pangsi.

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karnaval Kemerdekaan

Dalam Karnaval Kemerdekaan sebagai puncak perayaan HUT ke-72 RI di Bandung, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Walikota Bandung Ridwan Kamil terlihat mengenakan Totopong.

Totopong erat kaitannya dengan masyarakat Sunda yang agraris. Beberapa komunitas adat di Jawa Barat masih mengenakan topi ini dalam aktivitas mereka sehari-hari. Untuk melestarikan penutup kepala tradisional ini, pemerintah Jawa Barat telah melakukan kebijakan "Rabu Nyunda", yang salah satu aturannya mewajibkan para lelaki mengenakan Totopong setiap hari Rabu. 

Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan sendiri dimeriahkan 2.500 peserta, termasuk perwakilan budaya dari 13 provinsi, 20 kabupaten di Jawa Barat, 43 komunitas, serta perwakilan penyelenggara festival dan karnaval dari berbagai daerah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.