Sukses

7 Masalah Hubungan Asmara yang Biasa Dihadapi Generasi Milenial

Ternyata, masalah dalam hubungan asmara yang sering dihadapi oleh generasi milenial adalah beberapa di bawah ini, penasaran?

Liputan6.com, Jakarta Masalah hubungan asmara adalah sesuatu yang akan dihadapi oleh setiap generasi, khususnya generasi milenial. Namun, ada masalah yang lebih spesifik bagi generasi milenial saat ini.

Dilansir dari hellogiggles.com, Selasa (22/8/2017), berikut ini adalah beberapa masalah hubungan asmara yang biasa dihadapi oleh generasi milenial. Penasaran?

1. Stalking online
Saat ini Anda bisa mengetahui tentang satu kejadian dari satu hal saja di media sosial. Inilah mengapa banyak pasangan merasa khawatir dan gelisah ketika tidak dapat mengakses ponsel kekasihnya, seolah ada yang disembunyikan.

Bukan masalah menyembunyikan sesuatu atau tidak, namun generasi milenial mulai melupakan etiket tentang privasi seseorang. Walau menjalin sebuah hubungan asmara, semua orang harus tetap memiliki privasinya masing-masing.

2. Makna pesan yang kabur
Pesan singkat bisa menjadi hal yang baik dan buruk dalam sebuah hubungan asmara. Baik karena Anda tetap dapat menjalin komunikasi kapan pun dan di mana pun, dan buruk karena pesan singkat dapat menghadirkan berbagai interpretasi dari orang yang membacanya.

3. Terlalu santai
Sikap santai memang diperlukan dalam sebuah hubungan asmara, namun generasi milenial telah menjadi terlalu santai. Sikap ini menghilangkan kesensitifan, membuat Anda sulit mengekspresikan emosi yang sebenarnya.

4. Kencan online
Ayah dan ibu Anda mungkin merasa bahwa kencan adalah saat dua orang bertemu dan menjalin kasih dengan nyata. Berbeda dengan generasi milenial, yang menganggap kencan adalah interaksi di media sosial atau seberapa sering seseorang menghubungi melalui pesan singkat atau sekedar telepon.

5. Terlalu banyak label
Di masa lalu, hubungan adalah beberapa tahap dari kencan, hubungan asmara, bertunangan, kemudian menikah. Generasi milenial yang ditemukan sebagai fobia komitmen membuat terlalu banyak label, yang membantu mereka untuk menghindari komitmen jangka panjang.

Generasi milenial percaya bahwa sebelum menikah, pasangan harus melewati beberapa tahap atau label tertentu, seperti tidur bersama, sering bertemu, atau memiliki nama panggilan tertentu. Faktanya, tidak ada aturan tertentu bagi siapa pun yang siap untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius.

6. Ekspektasi yang luar biasa
Memang tidak ada penelitian tertentu yang benar-benar menyoroti bagaimana efek dari mudahnya akses terhadap pornografi, namun ternyata ini mempengaruhi generasi milenial lebih daripada yang pernah dipikirkan sebelumnya. Seperti film 50 Shades of Grey ternyata membuat banyak pasangan dari generasi milenial berpikir bahwa jika mereka tidak melakukan seks berarti ada yang salah dengan hubungan  saat ini.

7. Harus selalu memenuhi target
Ada pola yang sama antara hubungan asmara generasi milenial dengan sales, yaitu target. Generasi milenial mengira bahwa sebuah hubungan memiliki target yang harus dipenuhi dan dilakukan dengan sempurna untuk mencapai tingkat berikutnya.

Percayalah, hal ini akan memberi tekanan dan membuat Anda tidak nyaman menjalani sebuah hubungan asmara. Sebagai generasi milenial, apakah beberapa masalah di atas tampak familiar dengan Anda?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.