Sukses

Bangga dengan Warna Kulit, Akhiri Kegalauan Remaja Indonesia

Wanita Indonesia memiliki kulit yang tak selalu putih sehingga seharusnya bukan putih sebagai tolak ukur kecantikan.

Liputan6.com, Jakarta Terinspirasi dari fakta kulit putih sudah menjadi standar kecantikan yang diyakini secara luas di Indonesia, banyak anak perempuan tumbuh dengan merasa tertekan untuk mengubah warna kulit alami mereka. Berkaitan dengan peringatan HUT ke-72 RI, Clean & Clear memberdayakan gadis remaja di seluruh wilayah negeri untuk merayakan indahnya keanekaragaman di Indonesia. Dikenal dengan bhinneka tunggal ika yaitu bersatu meski terdapat beragam suku bangsa, budaya, bahasa dan warna kulit.

Secara umum, ada persepsi yang tidak tepat dalam budaya Asia, termasuk di Indonesia. Yaitu menyamakan warna kulit putih dengan kecantikan feminin, keunggulan etnis, dan kekuatan. Sering diserukan jika wanita Indonesia dengan kulit yang 'lebih putih' mendapatkan lebih banyak 'kesempatan' dari waktu ke waktu.

Menyadari hal ini, Clean & Clear ingin membangun rasa percaya diri di kalangan remaja, terutama para perempuan Indonesia dan mengubah persepsi sosial yang salah. Clean & Clear percaya semua gadis remaja itu cantik dan memiliki kesempatan yang sama, tidak peduli apa warna kulit mereka.

Yuni Sulistyo, Brand Manager Clean & Clear mengatakan, sejalan dengan semangat Hari Kemerdekaan Indonesia, Clean & Clear mengajak remaja putri Indonesia untuk berpartisipasi dalam gerakannya dengan memberikan pernyataan bersama di media sosial yang disebut #BanggaDenganWarnaKulitmu.

"Kampanye baru #BanggaDenganWarnaKulitmu ini adalah komitmen kami untuk membangun rasa percaya diri pada remaja putri Indonesia. Kami mendorong para remaja putri di Indonesia untuk merayakan cerahnya beragam warna kulit remaja di Indonesia dan memungkinkan mereka untuk bangga dalam mengekspresikan diri," ujarnya seperti dilansir dari siaran pers yang diterima Liputan6.com.

Psikolog remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, remaja akan menghadapi perubahan besar dalam hidupnya. Perubahan ini akan berujung pada timbulnya rasa stres, kegelisahan, ketidakpastian dan ketakutan.

"Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, preferensi untuk kulit yang berwarna lebih terang tetap terjadi di Asia, termasuk di Indonesia. Gadis remaja dengan kulit 'lebih putih atau lebih cerah' menikmati pengaruh kuat dalam kehidupan sosial mereka. Di sinilah rasa percaya diri, apakah dia merasa cantik atau tidak, akan sangat mempengaruhi perasaan," kata Vera.

Saksikan juga video menarik berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.