Sukses

1,3 Ton Sayuran Terbuang karena Kulkas? Ini Alasannya

Liputan6.com, Jakarta Kulkas atau lemari pendingin memegang peranan penting dalam penyimpanan makanan di berbagai sektor, mulai dari industri hingga rumahan. Ternyata, banyak kerugian yang dapat diakibatkan karena kesalahan penyimpanan makanan di kulkas, salah satunya adalah sayuran. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Data dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan, jumlah seluruh makanan yang menjadi basi atau dibuang sebelum dikonsumsi, mencapai sepertiga dari total makanan. Bila merujuk pada perkiraan makanan yang diproduksi di seluruh dunia, berat makanan yang terbuang ini dapat mencapai 1,3 juta ton setiap tahunnya.

Jumlah ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, yaitu mencapai 680 juta dolar, atau Rp 90 triliun di negara maju, dan 310 juta dolar atau Rp 41 triliun di negara berkembang. Salah satu cara untuk mengurangi kerugian ini adalah menghadirkan teknologi baru untuk menyimpan makanan lebih baik.

Teknologi kulkas yang lama, hanya memanfaatkan faktor panas dinginnya suhu untuk menyimpan makanan. Sehingga makanan yang disimpan dapat terlalu dingin dan menghancurkan sayuran itu sendiri. Untuk itu, LG menghadirkan teknologi baru, yaitu kompresor Inventer Linear, yang memanfaatkan fluktuasi suhu yang rendah. Sehingga makanan menjadi segar lebih lama.

Dengan memanfaatkan momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2017, LG menguji kesegaran sayuran yang disimpan di dalam kulkas dengan teknologi baru ini. Menggandeng London Vegetable Orchestra yang menggunakan sayuran segar, pengujian sayuran yang dimasukkan selama seminggu dalam kulkas dimulai.

Ternyata, setelah seminggu sayuran masih dapat digunakan untuk bermain musik, dengan kualitas suara yang sama. Bahkan, para pemain orkestra tetap dapat memainkan sayuran, persis dengan kualitas sayur pada hari pertama. Hal ini membuktikan bahwa teknologi Inventer Linear menjadi pilihan terbaik untuk menyimpan makanan, sehingga pemborosan makanan bisa dihindari pada masa depan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.