Sukses

Lihat Atraksi Suku-Suku Papua di Festival Danau Sentani 2017

Liputan6.com, Jakarta Festival Danau Sentani 2017 (FDS 2017) kembali digelar di kawasan wisata Khalkhote, Sentani Timur, Papua pada 19-23 Juni mendatang. Festival tahunan yang masuk dalam kalendar nasional Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini dimeriahkan tarian-tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, dan sajian berbagai kuliner khas Papua.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, Kemenpar ikut mendukung salah satu gelaran event besar di Provinsi Papua ini, karena FDS 2017 menjadi sarana penting dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai seni budaya dan kreatifitas masyarakat yang ada di sekitar Danau Sentani.

Selain itu juga menjadi atraksi dan daya tarik untuk mendatangkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) khususnya ke Jayapura maupun Indonesia pada umumnya.

“Pariwisata dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi perpindahan penduduk dari daerah ke kota-kota besar. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata perlu diperhatikan meliputi atraksi, akses dan amenitas-nya," ujar Esthy di Jakarta, Minggu (28/5).

Wanita berhijab ini juga menuturkan, pada FDS yang yang dihelat ke-10 kalinya ini adalah bukti pemeliharaan persatuan dan kesatuan di antara sesama suku, ras, agama. Nasionalime yang sangat kental terjalin di antara sesama, mengingat di Papua terdiri dari ratusan suku-suku kecil yang terkadang gampang bentrok.

“Tiga agenda pokok FDS, selain karnaval nusantara di antaranya adalah pagelaran budaya, pameran barang seni papua, dan tour wisata. Semua kalangan ikut memeriahkan agenda tersebut tanpa melihat mereka siapa, dari mana, dan beraga apa, itulah hebatnya masyarakat Papua,” ujarnya.

Seirama dengan Esthy, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, event FDS 2017 kali ini mengusung tema “Satu Dalam Keanekaragaman Meraih Kejayaan (One in Diversity achieve Greatness)” maksud dan makna dari tema ini tidak lain untuk menghilangkan perbedaan antar suku dan menjadikan masyarakat yang sejahtera.

“Pesan dari tema tersebut mengandung arti, 'hakekat masyarakat yang berbudaya adalah hakekat yang semakin mensejahterakan hidup itu sendiri. Mengembangkan dan melestarikan budaya berarti pula mengembangkan kesejahteraan,” ujar Mathius.

Lebih lanjut ia mengataakan, FDS 2017 akan diikuti seluruh paguyuban di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Dari masing-masing paguyuban baik dari luar Papua maupun di Papua sendiri, akan turut serta dalam pagelaran tersebut menampilkan budaya tradisional, tari-tarian tradisional yang diiringi lagu daerah.

“Kami yakin jika FDS ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan saja pada saat pelaksanaan festival berlangsung tapi juga setelah pelaksanaan, karena diharapkan wisatawan-wisatawan akan semakin mengenal potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat terutama budaya, produk-produk kerajinan dan potensi keindahan alam dan keramahan yang dimiliki, sehingga akan semakin banyak wisatawan yang datang, pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran Festival Danau Sentani 2017. Menurutnya Danau Sentani menjadi salah satu keindahan yang dimiliki tanah Papua, yang terbesar di provinsi paling ujung timur Indonesia itu. Papua memiliki banyak keunikan, ada gunung bersalju abadi di atas ketinggian 4.000 meter, ada taman nasional laut Raja Ampat yang selalu nomor satu di dunia untuk kategori Wisata Bahari.

“Danau Sentani juga bagus, indah, dan punya kekuatan atraksi, Selamat atas penyelenggaraan Festival Danau Sentani 2017, sukses buat warga Jayapura,” ungkapnya.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.