Sukses

Bidik Wisata MICE, Banyuwangi Gencar Bangun Hotel Berbintang

Inovasi menggali potensi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) juga diperkuat Kabupaten Banyuwangi

Liputan6.com, Jakarta Inovasi menggali potensi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) juga diperkuat Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya dengan cara mendorong bertumbuhnya amenitas, berupa hotel berbintang empat dengan convention center yang berkapasitas ribuan orang.

Itulah yang tengah dikebut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas belakangan ini. Dia menjelaskan, saat ini Banyuwangi makin diminati para pelancong, termasuk untuk kebutuhan beragam ajang MICE. Sehingga, dirinya mengupayakan Banyuwangi terus berbenah menambah fasilitas-fasilitas penunjang kepariwisataan itu.

“Wisatawan yang datang ke Banyuwangi setiap tahunnya terus meningkat. Wisatawan yang hadir tidak hanya untuk berwisata, namun ada juga acara studi banding pemerintahan hingga menggelar seminar yang kini sudah mulai ramai, saat ini terdapat beberapa hotel lain sedang proses pembangunan,” ujar Bupati Anas seusai soft launching El Royale Hotel yang berada di Jalan Raya Banyuwangi-Jember Km 7, kecamatan Kabat, Sabtu (27/5).

Selama tahun 2016, ungkap Anas, terdapat lebih dari 24.000 orang mengunjungi Banyuwangi dari berbagai instansi pemerintahan seluruh Indonesia untuk studi banding. Tahun ini, hingga Maret 2017, sudah lebih dari 100 instansi pemerintahan dan swasta yang berkunjung ke Kota Gandrung itu.

Menurut Anas, satu instansi rata-rata membawa 80 rombongan. Umumnya, mereka ke Banyuwangi untuk mempelajari sejumlah inovasi, terutama penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di mana Banyuwangi menjadi kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapat nilai A atau tertinggi.

"Itu belum termasuk wisatawan yang memang ingin berlibur di Banyuwangi, yang mencapai lebih dari 75.000 wisatawan mancanegara pada tahun lalu. Belum wisatawan domestik yang jumlahnya jauh lebih banyak," jelasnya.

Anas menambahkan, keberadaan hotel baru ini juga bisa memberikan alternatif lebih bagi para wisatawan. Mengingat beragamnya wisatawan yang hadir di Banyuwangi, mulai dari ala "backpacker", komunitas, hingga wisatawan keluarga.

"Di Banyuwangi kami juga gencar mengembangkan homestay. Hotel ini akan memberikan pilihan banyak bagi wisatawan. Ada homestay, hotel biasa, bintang tiga, sekarang ada bintang empat," katanya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, sektor pariwisata Banyuwangi menunjukkan perkembangan, mulai dari event, seni, budaya, alam, MICE, maupun atraksinya.

“Kementerian Pariwisata akan selalu mendukung setiap daerah yang ingin mengembangkan destinasinya karena tidak semua daerah memiliki konsistensi itu. Banyuwangi bisa dibilang sudah berkembang untuk pariwisata,” kata Esthy.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi komitmen Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang serius dan fokus menggarap pariwisata. Ia juga konsen meningkatkan Wisman dari sektor manapun. Termasuk dari wisata sektor MICE untuk mengukir sejarah di pariwisata.

Dan gambarannya sudah terlihat jelas sejak 2016. Hampir seluruh primadona devisa negara terjun bebas. Minyak dan gas bumi, batu bara, serta minyak kelapa sawit, sedang meredup. Sementara industri pariwisata nasional justru melompat tinggi dan membawa efek domino yang menggerakkan beragam bidang ekonomi

"Destinasi MICE di Banyuwangi itu sudah lengkap. Karena punya alam yang indah, dan paket yang menarik dengan kombinasi aktivitas MICE dan tourism, kita bisa bawa mereka berwisata sambil menjalankan acara MICE. Spending di MICE ini lebih besar dari wisatawan leisure,” ujar pria asli Banyuwangi itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini