Sukses

Target 1.000 Yacht 2017, Kemenpar Gelar Berbagai Rally Yacht

Sejumlah program rally layar kapal yacht mulai disiapkan untuk menarik kunjungan 1.000 yacht pada 2017.

Liputan6.com, Jakarta Thailand dan Malaysia memang sudah lebih dulu menggarap pasar wisata yacht, sudah lebih maju dari Indonesia. Tapi Menpar Arief Yahya tak ingin berhenti berjuang mengejar Thailand dan Malaysia. Sejumlah program rally layar kapal yacht mulai disiapkan untuk menarik kunjungan 1.000 yacht pada 2017.

“Selain membangun segitiga yacht dan cruise antara Sabang-Langkawi-Phuket, tiga negara dalam satu aktivitas sailing, Kemenpar juga ikut menyiapkan program reli layar kapal yacht. Pariwisata itu borderless. Semua harus saling support,” kata Menpar Arief Yahya Sabtu (13/5).

Menteri asal Banyuwangi itu terlihat serius dalam menggarap pasar wisata yacht. Dia tak ingin terus-terusan berada di bawah bayang-bayang Singapura yang disambangi sekitar 4.000 yacht per hari. Tarifnya parkir yacht Negeri Singa Putih sebesar rata-rata 1.500 SIN Dolar per yacht, ingin buru-buru digeser ke Indonesia.

Begitu juga dengan biaya perawatan dan ongkos kebutuhan hidup yachter dan awak kapal sehari-hari.

“Kalau mereka suda terbius ke Indonesia, saya ingin lenght of stay-nya akan sangat panjang. Wisata bahari kita kelas dunia semua. Sea zone, coastal zone dan under water-nya banyak yang masuk top 3, bahkan terbaik dunia,” ungkap Arief Yahya.

Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti, langsung menterjemahkan pesan pimpinannya dengan action konkret. Beragam even rally langsung disiapkan. Yang terdekat, ada The Spice Island Rally. Even ini akan mengajak yachter-yachter dunia untuk berlayar di Indonesia selama 6 hari. Rutenya, dari Bali menuju beberapa Gili yang berada di Lombok.

Di Bali, para yachter bisa menikmati spot best top 100 Gold List reader’s choice awards versi Scuba Diving di Tulamben, Sementara di Lombok, yachter bisa ikut menjelajah spot-spot eksotis yang pernah dikunjungi aktris peraih Oscar sekaliber Gwyneth Paltrow.

“Semua akan kami ajak berlayar di tempat-tempat eksotis dunia. Yang sudah mendapat banyak pengakuan dunia. Semua harus gerak. Harus kreatif merayu. Hanya dengan cara seperti ini bisa mengejar target 1.000 yacht ke Indonesia,” ucapnya.

Di tempat terpisah, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar, Indroyono Soesilo mengatakan, penyelenggaraan acara tersebut diharapkan dapat memacu pengembangan infrastruktur yang masih sangat minim. Ini juga akan mendorong kota-kota terkait menjadi hub pelabuhan wisata.

“Lomba layar tersebut membentang mulai dari pantai-pantai di Indonesia bagian barat hingga Indonesia bagian timur,” ucapnya.

Dan tak hanya even itu saja yang disiapkan Kemenpar. Selain The Spice Island Rally, ada juga Wonderful Sail Anambas to Natuna 2017 yang siap menyapa. Belasan yacht dari berbagai negara akan singgah lagi di Kepulauan Riau pada acara Wonderful Sail Anambas to Natuna 2017 yang akan dilangsungkan 28 Mei-5 Juni 2017.

"Acara ini juga dikolaborasikan dengan Sail Malaysia Passage to the East. Ini adalah rally layar mulai dari Langkawi sampai ke Sandakan di Sabah. Pasca penetapan Anambas sebagai pintu masuk, banyak kapal yang mengujungi daerah ini," paparnya.

Lalu yang kedua, lanjut Indroyono, Wonderful West Kalimantan Yacht Rally 2017. Acara ini digelar mulai 1 Juli-2 Agustus 2017 dengan jadwal sebagai berikut: Sambas (1-5 Juli), Singkawang (7-10 Juli), Bengkayang (12-15 Juli), Mempawah (17-20 Juli), Kubu Raya (22-25 Juli), Sukadana (26-29 Juli) dan Ketapang (30 Juli-2 Agustus).

Latar belakang pembuatan jalur ini diambil adari dilema para pelayar yang akan kembali ke Australia dan Selandia Baru. Jalur ini membuat jalur layar wisata baru di perairan Indonesia sebagai follow thru Sail Karimata 2016. Jalur ini diharapkan dapat menjadikan Sambas sebagai pintu masuk berdasarkan kebutuhan pelayar dunia.

Kegiatannya membentang luas dari Batam hingga Banda. Pihak penyelenggara memulainya pada 2003 dengan membuat acara Indonesia Marine Tournament hingga terbentuk jalur layar dari timur, ketika itu rutenya dari Saumlaki hingga ke Batam.

Pada 2005, kegiatan ini kemudian berubah nama menjadi Sail Indonesia, sampai akhirnya berubah nama lagi menjadi Wonderful Sail Indonesia terkait pergantian penyelenggara. Hasilnya? Sekarang telah dibuka lebih dari 30 titik singgah yang kemudian bisa menjadi motivasi pengembangan Pelabuhan Pariwisata.

Event lain yang bisa dinikmati adalah Back to Downunder Rally 2017. Growth Area.

"Rally ini berlangsung pada Agustus-Oktober 2017, berlayar dari Sabah menuju Laut Sulawesi, perairan Maluku, Halmahera, kemudian ke Laut Banda," pungkas Indroyono.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.