Sukses

Peserta Rinjani 100 Melonjak, 195 Datang dari Mancanegara

Peserta yang mendaftar ajang wisata olahraga (sport tourism) Rinjani 100 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya

Liputan6.com, Jakarta Peserta yang mendaftar ajang wisata olahraga (sport tourism) Rinjani 100 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Acara yang digelar di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar Jumat, (5/4/2017) tersebutakan diikuti 497 pelari dari dalam dan luar negeri.

"Peserta yang daftar telah mencapai 497 pelari, terdiri atas 302 pelari domestik dan 195 pelari luar negeri antara lain Australia, Austria, Cina, Perancis, Jepang, Slovakia, Romantis, Rusia, hingga Irlandia," jelas Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, Selasa (2/5/2017).

Faozal mengungkapkan, ada peningkatan 97 peserta di tahun ini. Jumlah peserta tahun sebelumnya sebanyak 400 pelari. Peningkatan peserta dari luar negeri bahkan mencapai 100 persen.

"Rinjani 100 jadi agenda calender of event dari tahun ke tahun. Jumlah peserta juga terus meningkat. Ini bukti Rinjani 100 diminati penggemar," ujar Faozal.

Faozal berharap, acara yang sudah digelar sejak 2012 itu, semakin mendorong pengembangan wisata olahraga yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi NTB.

Faozal mengungkapkan, medan lombanya terbilang sulit diterabas. Di kategori 100k, lintasan akan dimulai dari Desa Senaru, Bayan melewati hutan lebat menuju Pelawangan Senaru, diteruskan menuruni tebing-tebing terjal menuju Danau Segara Anak.

Dari danau yang terletak di sekitar ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut ini peserta akan kembali melanjutkan lintasan membelah arah menuju pelawangan Sembalun dan menghadapi lintasan curam menuju puncak Gunung Rinjani.

Dari Puncak Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, peserta akan turun ke arah Desa Sembalun, Lombok Timur melewati perbukitan tinggi dan padang savana yang belum terjamah.

Tidak hanya itu, lautan pasir vulkanik beserta dorongan angin kencang, dengan balutan pegunungan dan lembah serta padang rumput yang indah, dipastikan siap menemani peserta lari Rinjani 100.

“Totalnya, ada 13 check point dan dua tempat pemberhentian yang harus dilewati peserta untuk finish dalam cut of time waktu 36 jam,” tambahnya.

Faozal melanjutkan, Rinjani 100 digelar atas kerja sama dengan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), KONI NTB, Polda NTB, dan sejumlah komunitas pendaki di TNGR.

"Rinjani punya keunikan dan diminati komunitas sport tourism, ini motivasi kita menjaga Rinjani lebih baik dari sisi pengelolaan dan kelestarian alam," tukas Faozal.

Lantas apa kelebihan dari event Rinjani 100 ini? Panorama alamnya dijamin bikin betah. Keindahan Pesona Indonesia bisa dengan mudah ditemui di sana. Selain rute klasik dan menantang dari Senaru ke Danau Segara Anak, Anda akan mendapatkan pengalaman menjelajah trek bukit Sembalun, kawasan yang baru saja dianugerahi gelar 'World Best Halal Honeymoon' di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi, UEA.

“Lomba trail running ini cukup berat, tetapi bagi para runner dunia, ini sangat asyik dan penuh tantangan,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (24/2/2017), saat dimintai pendapat mengenai acara tersebut.

Menteri asal Banyuwangi itu memang tak berlebihan. Karena Rinjani yang sedang diupayakan menjadi eco park ini memiliki keindahan alam yang sangat mempesona namun penuh dengan tantangan yang bisa memompa adrenalin.

“Event sport tourism ini memang kami khususkan kepada petualang yang siap memacu adrenalin dengan tantangan ekstrim. Jadi mereka yang sudah menyepakati mengikuti lomba sudah siap dengan hujan, panas terik atau cuaca dan bahaya di luar perkiraan teknis lainnya.

Menpar Arief Yahya pun mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, even tersebut akan makin meningkatkan pancaran pesona Mandalika yang berada tak jauh dari Rinjani. Mandalika, yang sudah dimasukkan ke dalam 10 destinasi prioritas selain Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah-Jogja, Bromo Jawa Timur, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Malut, diyakini akan makin dikenal pelari-pelari dunia.

"Semoga Pamor wisata Lombok makin berkibar. Kebetulan, akses menuju Lombok sudah makin mudah. Garuda Indonesia akan membuka penerbangan langsung Lombok-Guangzhou, Tiongkok dengan frekuensi penerbangan 2 kali seminggu. Untuk rute domestik, Garuda akan menambahkan frekuensi penerbangan rute Lombok-Yogyakarta dan Lombok-Ujung Pandang dari sekali seminggu menjadi dua kali seminggu," ujarnya.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.