Sukses

Daftar Kota Menakjubkan untuk Pencinta Seni Jalanan, Ada Jakarta?

Seni jalanan atau street art kerap dianggap vandal, namun di 8 kota ini seni jalanan punya kedudukan yang istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Manusia telah meninggalkan jejak kreatif mereka pada dinding-dinding gua selama ribuan tahun. Bahkan lukisan gua berusia empat puluh ribu tahun lalu pernah ditemukan. Namun siapa yang sangka, lukisan primitif tersebut kini telah berkembang menjadi fenomena street art atau seni jalanan di seluruh dunia.

Kerap menghiasi ruang urban di kota-kota seluruh dunia, street art merupakan bentuk seni yang berkaitan erat dengan budaya dan sejarah suatu tempat. Seperti dikutip dari LonelyPlanet, Selasa (2/5/2017), berikut delapan kota paling menakjubkan untuk bisa menyaksikan beragam karya seni jalanan metropolitan terbaik di dunia, adakah dari Indonesia?

Berlin, Jerman
Di balik teraturnya jalanan dan sistem transportasi, Berlin menjadi kota dengan seni jalanan yang kaya. Banyaknya bangunan kosong, biaya hidup yang relatif murah, dan budaya tandingan yang berkembang pasca-reunifikasi, membawa masuknya gelombang seniman dan pemusik kota. Punya julukan sebagai “kota yang paling banyak ‘dibom’ di dunia”, Berlin layak menjadi tempat ‘ziarah’ bagi para seniman urban di seluruh dunia. Selama Perang Dingin, Tembok Berlin merupakan sasaran simbolis untuk seni yang bermotif politik. Tak heran jika tembok ini penuh dengan grafiti dengan beragam aliran seni jalanan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

New York, Amerika Serikat

Sebagai tempat lahirnya seni grafiti modern, New York dan para seniman yang ada di dalamnya punya peran penting dalam perkembangan street art dunia. Meski telah berubah jadi kota paling modern di dunia, namun pemandangan New York tetap memiliki ciri khasnya. Tiap kawasan punya getaran yang berbeda, termasuk Brooklyn.

3 dari 8 halaman

Sao Paulo, Brasil

Foto: Invader

Sau Paulo merupakan kota metropolitan yang tak lepas dari beragam konflik politik. Beragam street art yang ditampilkan kota ini kerap menampilkan suara-suara protes terkait dengan kebijakan politik. Seni jalanan kota ini berkaitan erat dengan munculnya aliran musik heavy metal yang mulai digandrungi anak muda pada era 1980-an.

4 dari 8 halaman

London, Inggris

Dari akhir 90-an hingga pertengahan tahun 2000-an, London sangat perlu dibicarakan dalam perkembangan seni jalanan di dunia. Berpusat di jalan-jalan tikus yang menjadi semacam ‘galeri seni’, tren street art mengalami puncak perkembangannya pada 2008, saat Tate Modern menggelar pameran seni jalanan menakjubkan di tepi Sungai Thames dan Banksy mempelopori “Festival Cans” di terowongan Jalan Leake, yang masih menjadi ‘hotspot’ grafiti di London saat ini.

5 dari 8 halaman

Melbourne, Australia

Salah satu bentuk seni jalanan di Yarra Street, Melbourne Selatan. Foto: Novi Nadya/ Liputan6.com.

Melbourne bisa dibilang merupakan pusat kebudayaan bagi Australia, dan kerap terpilih sebagai salah satu kota paling ingin ditinggali di dunia. Berkat visi dari para pendirinya, Melbourne punya perpaduan yang unik dan menyenangkan untuk dijelajahi. Ini adalah kota metropolis yang aman, bersih, dan penuh dengan penghuni yang gemar kongkow, minum bersama, dan mencipta karya seni.

Meski di kota ini grafiti masih dianggap hal ilegal, namun tanggapan publik terhadap seni jalanan umumnya sangat positif. Dari sini bahkan muncul aliran seni jalanan yang disebut dengan kaum Melburnians.

6 dari 8 halaman

Lisbon, Portugal

Revolusi 1974 yang mampu mendobrak rezim diktator di Portugal telah membangkitkan seni jalanan yang bermotif politik. Meski sempat mereda pada awal tahun 90-an, namun kedatangan seniman grafiti tradisional telah membangkitkan kembali antusias seni jalanan. Dalam beberapa tahun terakhir, dewan kota Lisbon bahkan secara aktif terus mendukung para seniman jalanan untuk menghasilkan karya seni yang lain. Saat ini Lisbon masih menjadi salah satu kota terbaik bagi banyak orang yang ingin menyaksikan perkembangan seni jalanan dalam segala bentuknya.

7 dari 8 halaman

Buenos Aires, Argentina

Kota terpadat ke-empat di Benua Amerika ini punya arsitektur kota yang dipengaruhi gaya klasik Eropa. Keindahan ini menjadi latar belakang bagus bagi berkembangnya seni jalanan di kota tersebut. Tidak seperti kota-kota lainnya di Amerika, di Buenos Aires tidak perlu mendapat izin dari pemerintah daerah untuk membuat mural baru. Anda hanya perlu mendapatkan izin dari pemilik properti. Kebebasan legal telah membawa kota ini pada perkembangan seni jalanan yang aktif dan inovatif, yang dibangun di atas warisan sejarah.

8 dari 8 halaman

Los Angeles, Amerika Serikat

Terkenal sebagai kota penghasil aliran seni jalanan yang tersebar di berbagai negara di dunia, Los Angeles jadi kota pertama bagi banyak orang yang ingin menyaksikan perkembangan seni jalanan. Dengan gaya yang unik, street art di Los Angeles mampu menampilkan kombinasi antara kaligrafi gotik, nuansa Mesir, Ibrani dan Arab. Beberapa karya ini bisa Anda saksikan di seluruh kota dan biasanya pada bangunan-bangunan tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.